Tiga oknum TNI AD yang terlibat dalam kecelakaan sejoli Hendi-Salsabila di Nagreg, Kabupaten Bandung, telah ditetapkan sebagai tersangka, mereka juga sudah ditahan. Kolonel P, Sertu AS, dan Kopda DA ditahan di tiga tempat berbeda sekitar wilayah Jakarta.
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengungkapkan bahwa penyidikan ketiga tersangka memang sengaja dipusatkan di Jakarta guna memudahkan jalannya penyidikan.
“Untuk memudahkan akan ditarik, lokusnya kan ada di Jabar tapi ditarik ke Jakarta sehingga dilakukan secara terpusat,”kata Andika melansir dari iNews. Selasa (28/12/2021).
Kolonel P yang merupakan Perwira Menengah aktif TNI AD menjalani penahanan di rumah tahanan militer tercanggih. Adapun lokasi detailnya di Rumah Tahanan (Rutan) Smart Instalasi Tahanan Militer Pomdam Jaya.
“Saat ini Kolonel P ada di tahanan militer yang tercanggih, yang kita sebut smart, yang baru tahun lalu kita resmikan,” bebernya.
Sementara itu, untuk Sertu AS ditahan di wilayah Bogor, sedangkan Kopda DA di Cijantung, Jakarta Timur. “Kita pusatkan tetapi tidak kita satukan, ssehingga bisa kita konfirmasi,”ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Handi Saputra dan Salsabila ditabrak oleh tiga oknum anggota TNI di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung. Keduanya sempat menghilang usai ditabrak hingga ditemukan sudah menjadi mayat di dua lokasi berbeda.
Jasad Handi ditemukan di aliran Sungai Serayu, Banyumas. Sedangkan jasad Salsabila ditemukan di aliran Sungai Serayu, Cilacap.