Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring (IPM) Ferdinand Hutahaean resmi dilaporkan ke Polda Sulawesi Selatan oleh Brigade Muslim Indonesia (BMI), Rabu (5/1).
Mantan Politisi Partai Demokrat ini dilaporkan atas kasus dugaan ujaran kebencian yang bermuatan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) usai mencuitkan tentang ‘Allahmu ternyata lemah’.
Dilaporkannya Ferdinand Hutahaean tersebut membuat Politisi Partai Demokrat Syahrial Nasution ikut angkat bicara.
Syahrial Nasution akan mengapresiasi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bila laporan kasus dugaan ujaran kebencian yang menyangkut Ferdinand Hutahaean tersebut diproes oleh kepolisian.
Hal itu diungkapkan oleh Syahrial Nasution melalui cuitan di akun Twitter @syahrial_nst, Rabu (5/1).
“Klo benar diproses, salut utk Pak Kapolri @ListyoSigitP,” tulis Syahrial Nasution.
Deputi Balitbang Partai Demokrat itu mengungkapkan Listyo Sigit Prabowo merupakan warga negara Indonesia beragama Nasrani dan mencintai NKRI serta bhineka tunggal ika.
Menurutnya, pasti Kapolri merasa tidak nyaman dengan cuitan Ferdinand Hutahaean yang membuat gaduh tersebut.
“Sbg WNI beragama Nasrani, cinta NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, beliau tentu tdk nyaman dg cuitan @FerdinandHaean3,” ucapnya.
Dengan nada menyindir, Syahrial Nasution mengatakan bila kasus Ferdinand Hutahaean itu tidak diproses, masyarakat menjadi tahu bahwa tindakan tersebut boleh dilakukan siapa saja dengan dalih komunikasi imajiner.
“Klopun tdk diproses, kita jd tau bhw tindakan itu boleh dilakukan siapa pun dgn dalih komunikasi imajiner,” sindirnya.
Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean membandingkan Tuhan yang diyakininya tidak perlu dibela seperti Tuhan pihak lain yang dinilainya lemah.
Dikecam atas pernyataannya tersebut, Ferdinand Hutahaean mengklarifikasi bahwa cuitannya merupakan dialog imajiner antara hati dan pikirannya.