DPO teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah bernama Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang ditangkap. Penangkapan dilakukan pada Selasa (4/1) kemarin pukul 10.30 Wita di Desa Golago, Parigi Selatan, Sulteng oleh Satgas Operasi Madago Raya.
Ahmad Gazali tewas dalam penangkapan tersebut. Sehingga DPO MIT Poso hanya tinggal tiga orang. Oleh karena itu, petugas masih melakukan pengejaran terhadap tiga terduga teroris lainnya yang masih belum tertangkap.
“Kita akan lakukan pengejaran terhadap tiga DPO lagi. Kita akan lakukan pengejaran dan penangkapan,” kata Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi kepada wartawan, Rabu (5/1).
Meski 3 DPO itu bakal diburu, dia mengimbau anggota MIT tersisa segera menyerahkan diri kepada petugas. Apalagi pimpinan mereka, Ali Kalora sudah tewas beberapa waktu lalu.
“Tetap kita mengimbau, saya mengimbau selaku penanggungjawab Madago Raya ini, kalau bisa menyerahkan diri kenapa tidak. Kalau tidak menyerahkan diri, kami akan kejar terus,” tegasnya.
Satu DPO Tewas
Sebelumnya, Satgas Operasi Madago Raya menangkap seorang DPO atas nama Ahmad Panjang alias Basir. Pria yang berasal dari Poso ini ditangkap karena diduga merupakan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Ya betul, pelaku atas nama AP asal Poso,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Selasa (4/1).
Dalam penangkapan itu, Ahmad Panjang meninggal dunia usai ditembak petugas. Namun, terkait dengan barang bukti yang diamankan itu dirinya meminta untuk bersabar.
“Ya betul (meninggal). Nanti nunggu dari Kapolda dulu, termasuk barang bukti yang berhasil diamankan,” ujarnya.
(sumber-Merdeka.com)