Aksi perampokan di kapal atau bajak laut di perairan Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Diusut oleh Kepolisian dari Direktorat Patroli Airud Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Sulawesi Tenggara.
Kepala Sub Direktorat Patroli Airud Direktorat Polairud Polda Sultra Kompol Wahyu Adi Waluyo mengatakan, kejadian aksi bajak laut itu terjadi pada Kamis (6/1).
“Terkait perompakan, kita terima infonya Jumat (7/1) pagi, pagi itu juga anggota sudah turun dan lakukan olah TKP. Untuk selanjutnya sementara masih kita lakukan penyelidikan,” katanya, dikutip dari Antara, Minggu (9/1).
Kronologi
Kronologi kejadian, pada Kamis (6/1) sekira pukul 21. 30 WITA, sebanyak enam orang perompak yang menggunakan penutup wajah (cebo) menaiki SPOB Graha 21 yang tengah berlabuh jangkar di Perairan Morosi, Sultra dengan menggunakan speed boat dengan ciri-ciri warna lambung putih dan mesin tempel pada lambung kiri.
Selanjutnya, empat orang perompak naik ke kapal dengan membawa senjata tajam berjenis golok, pedang samurai dan celurit dan dua orang perompak berjaga di speed boat sambil berputar di sekeliling kapal lalu mengamati situasi.
Para perompak kemudian mengumpulkan seluruh anak buah kapal (ABK) berjumlah delapan orang untuk berkumpul di salon ABK kemudian mengikat tangan dengan menggunakan tali plastik yang sudah di siapkan oleh perompak. (sumber-Merdeka.com)