Manila – Enam narapidana tewas dan 33 lainnya terluka setelah perkelahian di penjara yang penuh sesak di Filipina.
Perkelahian tersebut terjadi pada Senin (10/1) di Penjara Kota Caloocan di Wilayah Ibu Kota Nasional.
Investigasi sedang berlangsung mengenai penyebab perkelahian yang diduga dimulai sebagai perkelahian antara dua narapidana sebelum yang lain bergabung.
Menurut juru bicara Biro Manajemen Penjara dan Penologi Xavier Solda, larangan kunjungan keluarga sejak awal pandemi COVID-19 mungkin menjadi faktor.
“Sudah hampir dua tahun kami tidak melakukan kunjungan fisik di fasilitas kami karena COVID-19, jadi kami tidak dapat mengesampingkan sudut bahwa ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa orang lain bergabung dalam pertarungan antara keduanya. PDL (orang yang dirampas kebebasannya),” kata Solda kepada AFP.
Pengamanan telah ditingkatkan untuk menjaga ketertiban di fasilitas tersebut, tambahnya.
Kekerasan biasa terjadi di penjara-penjara Filipina, di mana infrastruktur yang tidak memadai dan sistem peradilan yang lamban dan terlalu terbebani membuat sel terkadang diisi hingga lima kali kapasitasnya.
Sekitar 1.900 narapidana dijebloskan ke dalam Penjara Kota Caloocan, meskipun dirancang untuk kurang dari 200 orang, kata Solda.