Siswa, orang tua dan seorang wanita yang menjadi korban keracunan bakso bakar. 33 korban keracunan makanan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 29 Gunung Sarik sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rasidin Kota Padang, Selasa (11/1/2022) sore.
Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Rasidin, Dokter Sri Kurnia Yati mengatakan, berdasarkan informasi terbaru, ada 36 korban keracunan yang ditangani pihaknya. Sebelumnya, dia menyebutkan, total korban ada 35 orang.
“Jumlah pasien yang kita tangani akibat keracunan makanan itu ada 36 orang. Rinciannya, 31 orang siswa, 2 orang tua, 1 orang lagi adik dari siswa, dan 1 orang lagi merupakan ibu hamil yang tinggal di sekitar SD,” ujarnya saat dihubungi Padangkita.com via telepon.
Dia menuturkan, sebanyak 33 korban keracunan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit karena kondisi mereka sudah membaik. Dengan demikian, jumlah korban yang ditangani RSUD Rasidin tinggal 3 orang.
“Yang tiga orang ini masing-masing berumur empat, enam, dan sembilan tahun. Kondisi mereka saat ini masih mengalami gejala seperti sakit perut, tetapi muntah sudah mulai berkurang,” jelasnya.
Sri mengungkapkan, tiga korban keracunan itu rencananya dirawat inap di bangsal anak RSUD Rasidin untuk diberikan penanganan lebih lanjut oleh dokter spesialis anak.
Sebelumnya diberitakan, puluhan siswa, orang tua, dan ibu hamil mengalami mual, muntah, hingga lemas karena mengalami keracunan akibat mengonsumsi bakso bakar yang dijual pedagang di halaman SD Negeri 29 Gunung Sarik.
Selain menangani pasien yang menjadi korban keracunan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Puskesmas Kuranji untuk mengambil sampel muntahan anak untuk selanjutnya dibawa ke Balai Besar POM di Padang agar bisa diperiksa.
Baca Juga: Puluhan Siswa SD, Orang Tua, hingga Ibu Hamil di Padang Keracunan Usai Santap Bakso Bakar
“Sampel sudah kita ambil dari muntahan anak. Kemudian, kita koordinasi dengan Puskesmas Kuranji, sampel muntahan sudah dibawa ke Balai Besar POM untuk diperiksa. Sampel makanan mungkin juga dari Puskesmas Kuranji yang ambil ke sekolah,” imbuhnya. (sumber-Padangkita.com)