Badan Narkotika Nasional (BNN) menyita ratusan kilogram sabu dan belasan ribu butir ekstasi dari tiga provinsi di Indonesia. Hal itu disampaikan Kepala BNN Komjen Pol Petrus Reinhard Golose dalam konferensi pers di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (17/1).
Diketahui, polisi mengamankan narkotika jenis sabu dengan berat 218,46 kg dan ekstasi sebanyak 16.586 butir.
Selain itu, tersangka yang dibekuk sebanyak 11 orang masing-masing dari wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Riau.
“Melalui penyitaan narkotika jenis sabu dan ekstasi dari ketiga jaringan ini, BNN telah menyelamatkan lebih dari satu juta jiwa anak bangsa dari penyalahgunaan narkotika,” terang Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose dilansir dari iNSulteng, Senin (17/1).
Menurut Petrus, pengungkapan tiga kasus besar tersebut merupakan kerja keras tim gabungan serta dukungan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) setempat. Petrus memaparkan, kasus pertama diungkap petugas pada tanggal 7 Januari 2022, di daerah Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Pada awalnya, petugas BNN mendapatkan informasi tentang pengiriman narkotika dari Pontianak ke Balikpapan,” ungkapnya.
Usai dilakukan penyelidikan, petugas mengamankan dua tersangka berinisial AM dan MN di Pelabuhan Penyeberangan Kariangau, Balikpapan.
Lebih jauh Petrus mengatakan, selanjutnya, petugas melakukan penggeledahan di dalam mobil double cabin yang dikendarai para tersangka dan menyita 10 bungkus teh China berisi sabu seberat 10,57 kilogram.
“Sabu tersebut disembunyikan di antara dinding bak samping kiri dan kanan mobil. Pengembangan pun dilakukan oleh petugas BNN hingga akhirnya berhasil mengamankan pelaku IK di parkiran rumah sakit di daerah Balikpapan,” tuturnya.
Sementara itu, Petrus menambahkan, kasus kedua diungkap BNN di daerah Dumai, Provinsi Riau. Yaitu awali pada tanggal 8 Januari 2022, petugas mengamankan dua orang tersangka berinisial AJ dan YT di daerah Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai berikut barang bukti sabu seberat 10,56 kilogram.
“Tak berselang lama, petugas mengamankan dua tersangka berinisial RS dan RA yang berada tidak jauh dari TKP pertama. Dari keduanya petugas menyita sabu seberat 36,87 kilogram dan ekstasi sebanyak 16.586 butir,” tuturnya.
Tak berhenti di sini, petugas pun terus melakukan pengembangan kasus dan petugas berhasil menangkap tersangka berinisial EP berikut barbuk sabu seberat 128,82 kilogram di Dumai, pada 10 Januari 2022.
“Dari jaringan ini, total sabu yang disita adalah 176,26 kilogram,” sambungnya.
Empat hari berselang, anggota BNN kembali mengungkap kasus ketiga di daerah Kalimantan Barat.
“Tepatnya, pada tanggal 14 Januari 2022 petugas BNN melakukan penangkapan terhadap tiga orang tersangka berinisial RAH, ARD, dan JUL di sebuah perumahan di kelurahan Saigon, Pontianak, Kalbar,” ungkapnya.
Dari hasil penggeledahan di rumah tersebut, petugas menyita sabu seberat 31,63 kilogram yang disembunyikan di lemari pakaian.
“Dari keterangan para tersangka, sabu tersebut diselundupkan melalui jalur tikus (Non PLBN) di sekitar perbatasan Entikong,” tutup Petrus.