Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Fatia Maulidiyanti, dan Direktur Lokataru Haris Azhar, didatangi lima polisi yang hendak menjemput paksa keduanya untuk diperiksa ke Polda Metro Jaya. Namun, Haris menolak.
Pengacara dan aktivis hak asasi manusia (HAM), Haris Azhar akan datang sendiri ke Polda Metro Jaya sekitar pukul 11.00 WIB siang ini.
“Haris sama dipanggil paksa tadi jam 7 pagi, namun disepakati jam 11 haris datang sendiri ke Polda,” kata Nukholish dilansir dari CNNIndonesia.com, Selasa (18/1).
Nurkholiah menjelaskan sebelumnya Haris tidak memenuhi panggilan pemeriksaan polisi hingga dua kali karena pemanggilan itu bertabrakan dengan jadwal kegiatan lain.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pengertian kepolisian dan pemeriksaan terhadap Haris ditunda.
“Karena bentrok dengan kegiatan lain saja,” kata Nurkholish.
Sebagaimana Haris, pihak Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Fatia Maulidiyanti juga menyatakan akan datang sendiri ke Polda Metro Jaya sekitar pukul 11.00 WIB.
Koordinator bidang Riset dan Mobilisasi KontraS, Rivanlee Anandar mengatakan skeitar lima orang polisi mendatangi kediaman Fatia pukul 08.00 pagi tadi. Mereka beralasan hendak menjemput paksa untuk pemeriksaan.
“Tetapi Fatia menolak, dan Fatia akan datang ke Polda jam 11.00 WIB ini. Sementara ada satu Mobil Polisi yang stand by mengikuti,” kata Rivanlee.
Fatia dan Haris Azhar dilaporkan ke polisi oleh Luhut Binsar Pandjaitan terkait video yang diunggah di akun YouTube dengan judul “Ada Lord Luhut Di balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!!” yang berisi perbincangan antara Haris Azhar dan Fatia.
Laporan terhadap Haris dan Fatia itu terdaftar dengan nomor STTLP/B/4702/IX/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA, 22 September 2021.
