Unit Reskrim Polsek Kawasan Sunda Kelapa melakukan pendekatan restorative justice dalam menyelesaikan kasus keributan di Lapangan Sepak Bola, Muara Angke, Pluit Penjaringan, Jakarta Utara. Keributan ini sempat viral di media sosial.
Kesepakatan damai itu terjadi usai dilakukan pertemuan antara Fahrudin alias Udin Gelang dengan perwakilan warga yang bermain bola di lapangan bola Ingub Pelabuhan Muara Angke.
Diketahui, Udin Gelang sempat diamankan oleh aparat kepolisian setelah peristiwa keributan dan aksi pengeroyokan itu terjadi.
“Terkait kejadian yang sempat viral di media sosial di lapangan bola Ingub Pelabuhan Muara Angke antara warga dengan pemain bola, Alhamdulillah sudah terselesaikan dengan damai,” kata Kapolsek Kawasan Sunda Kelapa Kompol Seto Handoko Putra dilansir dari CNNIndonesia, Kamis (27/1).
Disampaikan Seto, dalam pertemuan yang digelar di Polsek Kawasan Sunda Kelapa pada Rabu (26/1) sore, kedua belah pihak telah saling memaafkan.
“Tidak ada lagi yang saling menuntut. Kami berharap mereka guyub sebagai sesama warga Pelabuhan Muara Angke,” ucap Seto.
Diketahui, aksi keributan tersebut terjadi di lapangan sepak bola Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara yang terjadi pada Selasa (25/1) sekitar pukul 20.00 WIB. Buntut aksi keributan itu, seorang pria bernama Fahrudin alias Udin Gelang pun diamankan.
Keributan itu bermula saat Udin Gelang sedang menjaga toilet umum di dekat lapangan bola sambil menenggak minuman beralkohol.
Kemudian, secara tiba-tiba Udin dilempari batu oleh warga yang tengah bermain sepak bola di lapangan tersebut. Sontak, Udin pun membalas dengan melemparkan batu ke arah lapangan.
Setelahnya, warga yang sedang bermain sepak bola mendatangi Udin dan membongkar atap WC umum serta melemparkan asbes.
Tak berhenti sampai di situ, warga lantas mengejar dan mengeroyok Udin. Akibatnya, Udin mengalami luka pada pergelangan tangan kanan dan dua giginya patah.