Pelajar sekolah dasar (SD) di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, bernama Ronald Sitinjak (10), meninggal usai mengikuti vaksinasi corona. Sebelum meninggal, dia sempat dirawat di rumah sakit, lalu mengalami kejang-kejang.
Dinkes Deliserdang menyatakan bahwa pelajar SD itu meninggal dunia bukan karena vaksin, melainkan pelajar tersebut meninggal dunia akibat tetanus.
Kadinkes Deliserdang Ade Budi Krista mengatakan bahwa RRP disuntik vaksinasi Sinovac di sekolahnya setelah menjalani verifikasi data/skrining dan dinyatakan bisa mengikuti vaksinasi pada 19 Januari 2022 lalu.
“Berdasarkan hasil surveilans dan investigasi Dinkes Deliserdang dinyatakan bahwa anak korban meninggal dunia karena penyakit tetanus dan tidak ada hubungannya dengan vaksinasi,” kata Ade dilansir dari okezeone.com, Jumat (28/1).
Ade mengungkapkan penyakit yang diderita RRP diketahui dari resume dokter yang sempat merawatnya. Lalu, dari gejala yang terlihat korban dinyatakan tetanus.
“Hal ini disimpulkan dari resume medis dan adanya pemeriksaan oleh dokter spesialis anak yang kompeten dan keterangan dari beberapa rumah sakit tempat almarhum pernah dirawat. gejala-gejalanya jelas karena ada trismus dan opistotonus yang menunjukkan itu tetanus,” jelas dia.
Ia menambahkan, penyakit tetanus itu masa inkubasinya lebih dari dua pekan. Sehingga secara analisa medis almarhum sudah terpapar bakteri tetanus pada saat divaksin, dan gejala timbul sesudah divaksin.