Motif pria inisial AF (46), pelaku pemerasan pengendara mobil di Pasar Rebo, Jakarta Timur (Jaktim) dengan modus pura-pura jadi korban tabrak lari akhirnya terungkap.
AF memiliki luka pada bagian kaki. Namun begitu, luka itu disebabkan kecelakaan akibat tertabtak truk pada tahun 2012 silam.
“Memang yang bersangkutan kakinya ada luka tetapi lukanya itu adalah luka lama, jadi 2012 yang bersangkutan pernah tertabrak truk,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono dilansir dari detiknews, Minggu (30/1).
Budi mengatakan terdapat luka berupa bekas sesetan di kaki AF. Dia menyebut luka itu dijadikan AF sebagai modus untuk melakukan aksi pemerasannya.
“Jadi kakinya sempat ada bekas cacat memang diseset kulitnya sehingga ada bentuk cacat di kaki sehingga akan pincang jalannya, tetapi itulah digunakan modus oleh tersangka,” ujarnya.
Sebelumnya, polisi menyebut AF, tersangka modus ‘tabrak lari’ di Jakarta Timur, melakukan aksi pemerasan itu karena membutuhkan uang. AF membutuhkan uang untuk membeli obat terapi.
“Yang bersangkutan setelah kita periksa, memang lagi melaksanakan terapi, terapi metadon, karena beliau yang bersangkutan adalah pernah pengguna aktif heroin, dan melakukan terapi tapi memang membutuhkan obat, sehingga yang bersangkutan alasannya itu ya, tetapi tidak dibenarkan,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono, Minggu (30/1).
Menurut Budi, AF bisa membeli obat terapi tanpa harus memeras orang dengan berpura-pura jadi korban tabrak lari atau berpura-pura pincang. Saat ini polisi juga masih mendalami apakah ada korban selain yang viral di medsos.
“Karena yang bersangkutan adalah pekerja, tukang parkir, dan saya rasa cukup kalau memang tidak ada kepentingan lain. Jadi memang ini masih kita dalami,” jelas Budi.
Budi juga menyebut AF menjalani terapi obat karena sebelumnya pemakai putau aktif. Obat terapi itu dibeli AF di RSKO Cibubur.
“Hasil sementara dia terapi mandiri, jadi yang bersangkutan adalah pemakai putau aktif,” pungkas Budi.