News24xx.com – Seorang warga negara Ukraina yang dipukuli oleh rekan senegaranya, dilaporkan menghadapi deportasi atas dugaan pelanggaran izin tinggalnya setelah pihak berwenang mengetahui tentang bisnis sewa sepeda motornya di Bali.
OZ berselisih dengan VK, sesama turis dari Ukraina mengenai persewaan sepeda motor, yang berakhir dengan OZ dipukuli di siang bolong oleh VK yang dibantu empat warga Ukraina lainnya yang mengaku sebagai petugas Interpol.
Menurut OZ, peristiwa itu terjadi pada Rabu sore ketika dia dan pacarnya, C, mendekati VK di sebuah vila di Canggu. OZ ingin meminta pertanggungjawaban VK karena kehilangan sepeda motor yang dia sewa darinya. Namun, VK menolak bertanggung jawab atas kerugian tersebut dan menuduh C mencuri sepeda motor tersebut.
VK menelepon teman-temannya, dan keempat pria itu kemudian datang dengan SUV ukuran sedang tanpa plat nomor, menggunakan lampu sorot dan sirene polisi. Orang-orang itu, yang mengenakan masker dan balaclava, memasuki vila tempat OZ berada saat itu, sebelum memukulinya dan menyeretnya ke dalam mobil, membawanya berkendara selama sekitar dua jam. Keempat pria itu juga menyita ponsel OZ dan mengancam akan mematahkan kakinya jika tidak memberikan kode sandi.
Kejadian tersebut membuat OZ mengalami memar di sisi kiri rahangnya dan lecet di lutut kirinya.
Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Bali, yang mengawasi masalah imigrasi, bekerja sama dengan polisi setempat untuk menemukan tersangka penyerangan. VK telah ditangkap polisi, sedangkan empat lainnya masih buron. Jamaruli Manihuruk, yang mengepalai kantor, mengatakan bahwa mereka telah diidentifikasi.
Dalam cerita lain, Jamaruli mengatakan bahwa sumber konflik membuat pihak berwenang percaya bahwa OZ mungkin telah melanggar visanya. OZ tiba di Indonesia sebelum Januari dengan izin tinggal pengunjung, yang jelas tidak mengizinkan pemegangnya untuk melakukan bisnis selama berada di negara itu.
“Ketika kami melihat izin tinggalnya, [kami menemukan] itu adalah izin tinggal pengunjung. Seharusnya dia tidak boleh menyewakan sepeda motor,” kata Jamaruli.
OZ mungkin menghadapi deportasi karena melanggar persyaratan visanya. Pada saat yang sama, kelima penyerangnya juga dapat menghadapi deportasi karena melanggar hukum, serta kemungkinan hukuman penjara.