Enam jenazah dari 13 korban meninggal akibat kecelakaan bus pariwisata PO Gandos Abadi di bawah Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, dikuburkan dalam satu liang lahat. Mereka dimakamkan di Pemakaman Gedong, Desa Mranggen, Polokarto, Sukoharjo, Senin (7/2).
Sebelum dikuburkan, keenam warga Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto tersebut disalatkan di Masjid Nurul Falah. Ratusan pelayat ikut menyalatkan jenazah para karyawan pabrik konveksi PT Adiva itu.
Sejumlah pejabat tampak ikut melayat, seperti Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nogroho, Camat Polokarto Heri Mulyadi, dan Kepala Desa Mranggen Darmadi.
“Warga Mranggen ada 6 yang menjadi korban. Hari disalatkan dulu sebelum dimakamkan,” ujar Darmadi melansir dari merdeka.com.
Keenam warga Desa Mranggen itu sebagian memang bekerja di pabrik konveksi. Mereka terdiri dari dua keluarga.
“Ada enam, Sri Wahyudi, Mas Nanang, Mbak Pariyem, Mbah Sugiyono Notodiharjo, sama Mas Revan,” jelas Darmadi.
Seusai disalatkan, jenazah dalam peti kayu berwarna putih kemudian diusung anggota keluarga menuju Pemakaman Gedong yang jaraknya sekitar 150 meter dari masjid. Isak tangis dan doa keluarga mengiringi jalannya pemakaman.
Camat Polokarto Heri Mulyadi menambahkan, selain dari Desa Mranggen, ada korban yang berasal dari Desa Wonorejo dan Kedungrejo, serta satu lainnya sopir bus dari Solo. Mereka dipastikan mendapatkan santunan dari Jasa Raharja.
“Kalau bantuan Jasa Raharja 13 korban itu sudah valid semua. Nanti Ibu Bupati akan ke Balai Desa Mranggen,” pungkas dia.
Seperti diberitakan, bus pariwisata yang mengangkut rombongan dari Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Imogiri-Dlingo, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2) sekitar pukul 14.00 WIB. Kendaraan itu mengalami masalah pengereman dan menghantam tebing di jalan menurun. Kecelakaan ini merenggut nyawa 13 orang dan 44 orang mengalami luka-luka.