Doski Azad, wanita transgender berusia 23 tahun di Wilayah Kurdistan Irak, ditemukan tewas pada Senin (31/1).
Mayat Azad ditemukan di sebuah desa di pinggiran Duhok. Dia ditembak di kepala dan dada, satu atau dua hari sebelum mayat itu ditemukan.
Azad ditemukan dengan tangan terikat, dan tubuhnya ditinggalkan di selokan dangkal. Polisi mengetahui keberadaan mayatnya setelah mendapat informasi dari seorang kerabat.
Kerabat yang sama mengatakan kepada polisi bahwa saudara kandung Azad lah yang telah membunuhnya.
Kakak Azad, Chakdar, yang menghabiskan delapan tahun terakhir tinggal di Eropa barat, adalah satu-satunya tersangka dalam pembunuhan itu.
Hubungan Azad dan keluarganya memang sulit, terlebih sejak dia menjadi transgender. Takut akan keselamatannya, Azad meninggalkan rumah keluarganya lima tahun lalu dan pindah ke apartemen di pusat kota Dohuk.
Bertahun-tahun setelah pindah, Azad terus menerima serangan sporadis transfobia dari saudara laki-laki dan sepupunya.
“Saudara laki-lakinya datang dan dia membunuhnya karena dia melanggar aturan patriarki,” kata aktivis, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
“Dalam konsep masyarakat Irak dan kedewasaan, Anda tidak bisa melepaskan kejantanan Anda untuk menjadi seorang wanita karena itu dianggap merendahkan.”