Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berjanji untuk mengadili massa yang membunuh seorang pria yang dituduh membakar Alquran.
“Kami tidak menoleransi siapa pun yang mengambil tindakan semacam ini. Kami akan memberi hukum yang berat,” cuitnya melalu Twitter, Minggu (13/2).
Insiden itu terjadi di sebuah desa di distrik Khanewal di provinsi Punjab.
Penjaga masjid setempat mengaku melihat Mushtaq Ahmed (41), membakar kitab suci Alquran di dalam masjid pada Sabtu malam (12/2). Sebelum melaporkan insiden itu ke polisi, si penjaga masjid terlebih dulu melaporkannya pada warga.
Massa yang mengamuk melempari Mushtaq Ahmed dengan batu hingga tewas. Menurut juru bicara polisi, Chaudhry Imran, polisi bergegas ke tempat kejadian.
Petugas polisi mencoba untuk menyelamatkan Mushtaq, tapi massa mulai melempari mereka dengan batu, melukai petugas.
“Pria bernasib buruk itu menderita gangguan mental selama 15 tahun terakhir, dan menurut keluarganya dia sering hilang dari rumah selama berhari-hari, mengemis dan makan apa pun yang dia temukan,” kata Munawar Gujjar, kepala kantor polisi Tulamba.
Jenazah pria malang itu sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
Saksi mata mengatakan bahwa korban mengaku tidak bersalah atas tuduhan penistaan, tapi penduduk desa mengikatnya ke pohon dan melemparinya dengan batu bata dan pentungan hingga tewas.
Polisi Punjab mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi 15 pelaku utama dalam insiden tersebut, menambahkan bahwa total 85 tersangka telah ditangkap.
“Penggerebekan sedang dilakukan untuk menangkap lebih banyak tersangka,” kata polisi.