Seorang ibu rumah tangga bernama Moy Rida (22) di Desa Bolua, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur tersambar petir. Moy Rida sedang mengandung anaknya dengan usia delapan bulan.
Saat kejadian sekitar pukul 18.30 Wita, cuaca sedang tidak bersahabat karena sedang turun hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan kilat serta guntur. Moy Rida selamat, sementara bayi dalam kandungannya tidak bisa diselamatkan. Korban pun harus dirujuk hingga ke Kota Kupang, demi mengeluarkan bayi yang sudah meninggal dunia dalam kandungannya.
Kapolres Sabu Raijua, AKBP Jacob Seubelan menjelaskan, saat itu sedang hujan lebat disertai kilat dan petir. Korban yang dalam keadaan hamil delapan bulan bersama suami, serta satu orang anak mengendarai sepeda motor hendak pulang ke rumah.
Dalam perjalanan pulang, mereka kehujanan dan memilih berteduh di bawah sebuah pohon asam. Seketika kilat dan petir menyambar korban serta membakar tubuh ibu hamil tersebut. Suami korban pun pingsan dan mengalami luka.
“Mereka ditemukan warga lain dalam keadaan pingsan. Korban kemudian dievakuasi ke puskesmas pembantu dan langsung diberikan pertolongan, namun bayi dalam kandungan tidak bernyawa lagi,” ungkap AKBP Jacob Seubelan, Rabu (23/2).
Korban kemudian dirujuk ke RSUD Menia Kabupaten Sabu Raijua dan selanjutnya ke RSUD W.Z. Yohanes Kupang untuk mengeluarkan bayi dalam kandungan.
“Korban masih menjalani perawatan intensif, setelah dirujuk dari Kabupaten Sabu Raijua ke Kota Kupang,” tutup Jacob Seubelan.