Simon Leviev, pria yang menggunakan aplikasi kencan Tindler untuk menipu perempuan dan mengeruk duit jutaan dolar seperti yang ditampilkan di film dokumenter Netflix, The Tinder Swindler mendapat gugatan dari dari keluarga raja berlian Israel, Lev Leviev.
Gugatan dilayangkan Chagit Leviev, putri konglomerat berlian Lev Leviev ini di Pengadilan Tel Aviv pada Senin (28/2).
Kasus ini bermula lantaran Simon menggunakan nama belakang keluarga besar mereka namun tidak memiliki ikatan kekeluargaan. Dikatakan bahwa nama asli Simon ialah Shimon Hayut dan ia menggunakan nama ‘Leviev’ untuk menipu wanita.
Chagit Leviev mengungkapkan soal gugatan Simon Leviev. Chagit mengatakan bahwa tujuan gugatan tersebut untuk membuat Simon diadili dan mendapatkan hukuman yang pantas.
Dalam gugatan yang diajukan di Tel Aviv, Israel tertulis bahwa Simon Leviev telah membuat pernyataan palsu sebagai putra Lev Leviev dan menerima banyak keuntungan akibat hal itu. Keluarga Lev Leviev tidak terima dengan aksi yang dilakukan oleh Simon tersebut.
“Shimon Hayut adalah penipu yang mencuri identitas keluarga kami dan mencoba mengeksploitasi nama baik kami untuk menipu korban hingga jutaan dolar. Dia tidak memiliki hubungan dengan keluarga Leviev dan tidak memiliki afiliasi dengan perusahaan kami LLD Diamonds,” kata Chagit dikutip dari E News, Selasa (1/3).
Dia merasa lega karena identitas Simon terungkap ke publik berkat film dokumenter The Tinder Swindler. Chagit juga berharap bahwa gugatan tersebut dapat mengakhiri aksi Simon dalam menipu wanita.
“Aku lega bahwa identitas dan tindakannya yang sebenarnya telah terungkap secara global dan semoga ini akan mengakhiri tindakan tidak bermoralnya,” sambung Chagit.
Nama-nama yang terdaftar sebagai penggugat termasuk Zevulun Leviev, Ayelet Leviev Jacobson, Ruthy Leviev Yelizerov, Hagit Sofiev Leviev bersama dengan perusahaan LLD Diamonds USA.
Keluarga menuduh bahwa Simon mengambil tanpa izin foto Lev Leviev. Lalu, menggunakan Photoshop untuk mengedit dirinya sendiri dan dimasukkan dalam foto keluarga.
“Dia menampilkan foto kepada wanita sebagai bukti menjadi anggota keluarga Leviev, sehingga membuat pernyataan yang keliru bahwa dia adalah bagian dari keluarga dan melakukannya untuk menghasilkan keuntungan pribadi serta menyesatkan publik,” ujar pihak keluarga dalam gugatan tersebut.
Tuduhan dalam gugatan termasuk pencemaran nama baik, pelanggaran privasi dan pelanggaran merek dagang. Sebagai informasi, Lev Leviev merupakan pengusaha berlian asal Israel. Dikutip dari The Sun, kekayaaan bersihnya pada tahun 2021 berkisar antara US$ 1 miliar – 5 miliar atau sekitar Rp14,3 triliun – Rp71 triliun.
Menanggapi pengajuan tersebut, perwakilan Simon mengatakan bahwa keluarga Lev Leviev hanya ingin menambah narasi karena The Tinder Swindler sukses besar.
“Simon percaya bahwa keluarga tersebut hanya mencoba memasukkan diri mereka sendiri ke dalam narasi untuk publisitas setelah kesuksesan acara tersebut. Simon juga secara resmi mengubah namanya pada tahun 2015 dan berharap ini ditolak pengadilan,” kata perwakilan Simon Leviev.
Simon Leviev sebelumnya mengungkapkan bahwa dia bukanlah penipu. Ia juga berencana untuk membuat serial tentang penipuan Tinder dari sisinya yang akan berbeda dengan dokumenter Netflix The Tinder Swindler.