Seorang ibu hamil di Kampung Cikadu, Desa Rancakole, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, terpaksa ditandu dengan menggunakan sarung menuju tempat persalinan.
Usut punya usut, ibu hamil di Arjasari itu ditandu dengan sarung menuju tempat persalinan lantaran buruknya akses jalan. Videonya pun viral di media sosial.
Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Desa (Kades) Rancakole Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung, Tasdik membenarkan seorang ibu hamil ditandu memakai sarung menuju tempat persalinan.
Kades Rancakole Tasdik tak menampik, ibu hamil itu merupakan warganya yang ditandu dua warga lainnya memakai kain sarung untuk melahirkan.
Hanya saja, Tasdik membantah jika akses jalan utama menuju tempat persalinan tidak bisa dilalui kendaraan. Menurutnya, ibu hamil itu ditandu dua warga untuk keluar dari gang menuju jalan utama.
“Betul itu warga saya di Kampung Cikadu. Tapi itu jalan gang dari rumah ke jalan utama, yah jaraknya sekitar 200 meter ke jalan utama. Kalau jalan desa semuanya di desa kami itu sudah di cor dan hot mix. Saya siap membuktikan ke lokasi yang ada di poto dan video itu,” kata Tasdik dilansir dari INILAHKORAN, Rabu (2/3).
Menurut Tasdik, sebenarnya kondisi jalan itu sekarang sudah jauh lebih baik. Karena sebelumnya hanya jalan setapak.
Namun sekarang sudah bisa dilalui kendaraan roda empat, dan hanya tersisa sebagian kecil yang belum dilebarkan.
Selain itu, untuk pelebaran dan perbaikan jalan juga, pihaknya berpikir ulang karena di tempat itu hanya terdapat dua rumah.
Karena dulunya itu kebun bukan pemukiman warga. Panjang jalan yang menjadi kewajiban desa adalah sepanjang 10 kilometer. Semua jalan di desanya itu telah dicor dan sebagian di hot mix.
“Kalau ingin semua jalan dibangun sampai depan rumah mah yah sulit juga. Apalagi disitu kan cuma ada dua rumah, kan dulunya itu kebun bukan pemukiman penduduk. Kalau jalan-jalan utama yang banyak pemukiman warga semua sudah di cor dan hot mix. Tapi memang kalau jalan yang masih rusak kami akui sampai sekarang masih banyak, karena kalau jalan itu di hot mix tahun lalu eh sekarang sudah rusak lagi,” ujarnya.
Sebenarnya, lanjut Tasdik, meskipun hanya dua rumah di tempat terpencil. Pelayanan dasar untuk masyarakat tetap menjadi perhatian pihaknya.
Dan sebenarnya, untuk persalinan itu di Desa Rancacole terdapat bidan desa yang bisa dipanggil ke rumah penduduk. Sehingga, tidak perlu digotong menggunakan tandu seperti zaman dulu.
“Kan ada bidan desa, enggak perlu yang mau melahirkan datang. Tapi bidan desa yang datang ke rumah, kalau memang situasinya tidak memungkinkan si ibu yang akan melahirkan untuk datang ke tempat bidan,” katanya.
Mengenai kejadian itu, lanjut Tasdik, warga yang mengunggah ke medsos itu telah meminta maaf. Dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.