Di saat kompetitornya dari H&M dan Zara sudah meninggalkan Rusia sebagai bentuk kemarahan atas invasinya di Ukraina, Uniqlo memilih untuk tetap buka tokonya.
Tadashi Yanai, presiden operator Uniqlo Fast Retailing, mengatakan konflik seharusnya tidak membuat orang-orang di Rusia kehilangan pakaian, kebutuhan dasar manusia.
“Seharusnya tidak pernah ada perang. Setiap negara harus menentangnya. Kali ini seluruh Eropa dengan jelas menentang perang dan telah menunjukkan dukungannya untuk Ukraina” kata Tadashi dalam sebuah pernyataan.
“Pakaian adalah kebutuhan hidup. Rakyat Rusia memiliki hak yang sama untuk hidup seperti kita,” tambahnya.
Ada 49 toko Uniqlo di Rusia. Seorang juru bicara Fast Retailing mengatakan perusahaan akan terus memantau situasi tapi tidak ada rencana untuk menghentikan penjualan.
Semakin banyak perusahaan besar yang menangguhkan kegiatan bisnis di Rusia sementara pemerintah Barat menjatuhkan sanksi untuk menekan Presiden Vladimir Putin atas perang di Ukraina.