Pekanbaru – Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk peduli terhadap bahaya peredaran narkoba di Riau. Pasalnya posisi strategis Riau yang berdekat dengan negara tetangga Malaysia selalu menjadi tempat peredaran narkoba.
“Kita ingin mengajak masyarakat sama-sama peduli dengan masalah narkoba ini, rasanya kita malu juga Riau ini menjadi tempat peredaran narkoba yang sangat dahsyat. Terutama di daerah Pulau Bengkalis,” kata Gubri, Rabu (9/3/2022).
Untuk itu, lanjut Syamuar, dalam penanganan narkoba di Riau harus ada satu bahasa, bahwa narkoba musuh bersama.
“Kalau tidak ada satu bahasa, maka peredaran narkoba di Riau tidak berkurang di Riau. Walaupun kita tau narkoba ini banyak datang dari negara tetangga Malaysia. Namun, kalau kita di Riau siap untuk menangkap peredaran narkoba, maka saya rasa peredaran tidak berkembang,” ujarnya.
Lebih lanjut Gubri menyampaikan, berdasarkan laporan Kapolda Riau dalam tahun 2022 ini, sudah ada ratusan kilogram narkoba ditangkap di Riau.
“Saya dapat laporan dari pak Kapolda dalam waktu yang belum lama ini sudah ada tangkapan narkoba (sabu) hampir 200 Kg di Riau. Coba bayangkan Tahun lalu ada 600 Kg labih. Kondisi ini kan sangat berbahaya bagi generasi muda,” sebutnya.
“Kalau kondisi ini kita biarkan, maka sasarannya kriminal tinggi dan lembaga pemasyarakatan (Lapas) dan rumah tahanan (Rutan) di Riau akan penuh,” tukasnya.