Persatuan Sepak Bola Rusia (RFU) melawan. Otoritas sepak bola tertinggi di Negeri Beruang Merah itu resmi mengajukan gugatan ke pengadilan arbitrase olahraga internasional (CAS) atas sanksi berlapis yang dijatuhkan oleh dua FIFA dan UEFA menyusul serangan yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina.
Diketahui, Seluruh timnas dan klub Rusia diskors dari partisipasi dalam kompetisi FIFA dan UEFA lantaran invasi yang dilakukan oleh Negeri Beruang Merah itu ke tanah Ukraina.
Sanksi yang diterapkan oleh FIFA ini membuat timnas Rusia tidak bisa berpartisipasi dalam playoff Piala Dunia 2022 Qatar.
Adapun Rusia seharusnya bertanding melawan timnas Polandia dan bakal bermain pada 29 Maret 2022. Jika menang kontra Polandia, tim nasional Rusia bakal melanjutkan perjuangannya melawan pemenang antara Swedia dan Replubik Ceko.
Bukan hanya timnas putra yang merasakan imbas dari sanksi ini, timnas putri Rusia juga disebut akan dikeluarkan dari Kejuaraan Eropa di Inggris pada Juli mendatang.
Selain itu, salah satu klub Rusia, Spartak Moscow juga terkena sanksi UEFA. Itu membuat perjuangan mereka di Liga Europa mesti terhenti.
Kini, Rusia pun telah mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga agar membuat timnas putra dan putri bisa kembali berkompetisi.
Kepastian ini pun telah diketahui melalui keterangan dari Federasi Sepak Bola Rusia.
“RFU telah mengajukan banding hari ini ke CAS,” kata RFU, dikutip dari TASS.
Adapun sebelumnya, RFU juga telah menjelaskan keinginannya untuk mengajukan banding kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga.
“RFU akan menuntut pemulihan tim nasional putra dan putri Rusia di semua jenis turnamen sepak bola yang seharusnya diikuti (termasuk playoff Piala Dunia Qatar),” kata pihak RFU dikutip dari BBC.
“Untuk memastikan kemungkinan partisipasi timnas Rusia dalam pertandingan yang dijadwalkan berikutnya, RFU meminta adanya percepatan prosedur dalam mempertimbangkan kasus ini,” lanjut pernyataan RFU.
RFU juga mengatakan bahwa sanksi akan ditangguhkan jika FIFA dan UEFA menolak prosedur yang telah diajukan.
“Jika FIFA dan UEFA menolak prosedur seperti itu, persyaratan akan diajukan dalam bentuk penangguhan keputusan FIFA dan UEFA,” demikian pernyataan RFU.