Momen tak terduga terjadi saat rapat yang digelar bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa tengah berlangsung. Pembahasan rapat yakni terkait penyerangan Pos Koramil Gome, Papua beberapa waktu lalu.
Seorang perwira TNI berpangkat Letkol melapor, ada tembakan yang sedang terjadi. Seketika, Panglima TNI memberikan instruksi.
Pada saat rapat, turut serta jajaran Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan serta Polri. Jenderal Andika pun memimpin rapat secara langsung guna melakukan evaluasi serta langkah-langkah yang dibutuhkan di masa mendatang.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI lantas menghadirkan Dansatgas Yonif 408/SBH Letkol Inf Ade Afri Verdaneix. Letkol Ade diminta memberikan kronologi lengkap mengenai insiden penyerangan yang terjadi.
Lewat sambungan telepon, Letkol Ade lantas mulai mengungkap. Semua anggota rapat serta Panglima TNI fokus mempelajari kronologi yang disampaikan Letkol Ade.
“Izin menjelaskan tentang bagaimana kontak tembak serta penyerangan pos di Kabupaten Puncak khususnya di Pos Gome, tempatnya kami berada,” terang Letkol Ade.
Kronologi disampaikan. Semua anggota rapat menyimak dengan saksama.
Tak terkecuali dengan Jenderal Andika. Namun, tak berselang lama, sambungan telepon Letkol Ade mengalami gangguan.
Hal ini pun membuat para prajurit TNI di lokasi rapat terdiam. Hanya suara Jenderal Andika yang terdengar.
“Letkol Ade, bagaimana? Apakah suara saya bisa didengar? Sudah bergabung lagi ini Letkol Ade?” tanya Jenderal Andika.
Semua anggota rapat kian terdiam. Suara Letkol Ade mulai kembali terdengar dengan terputus-putus. Letkol Ade melaporkan, ada suara tembakan yang baru saja terjadi.
“Mohon izin bapak, ada tembakan,” lapor Letkol Ade.
Jenderal Andika seketika tanggap. Ia lantas memberikan arahan. Letkol Ade diminta memberikan instruksi kepada anak buah.
“Oke, dari arah mana?” tanya Jenderal Andika.
“Izin, kami cari informasi bapak,” terang Letkol Ade.
“Oke, oke. Ya sudah, yang penting kasih perintah dulu. Letkol Ade kasih perintah ke anggota untuk tetap pada perlindungannya. Oke ya sudah, saya kasih instruksi saja. Letkol Ade mikrofonnya bisa dimute,” ungkap Jenderal Andika.
“Siap,” singkatnya.