Serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan seorang pria Palestina penyandang disabilitas, istrinya yang sedang hamil, dan putri mereka yang berusia tiga tahun, dilansir dari Al Jazeera.
Eyad Salha (33), istrinya Amani (33) dan putri mereka Nagham (3) sedang bersiap-siap untuk makan siang saat sebuah rudal merobek fasad gedung tepi pantai dan menghancurkan tiga kamar di flat Deir el-Balah tempa mereka tinggal, Rabu (19/5)
Ruang tamu keluarga hancur berkeping-keping, dan sisa-sisa sepeda anak berwarna merah tergeletak di tengah reruntuhan. Di dalam lemari es mereka yang roboh, tampak semangkuk tomat merah segar ditutupi debu dan abu-abu reruntuhan.
Saudara Eyad, Omar Salha (31) mengatakan bahwa Eyad tidak bisa berjalan dengan kakinya selama 14 tahun.
“Apa yang dilakukan kakakku? dia hanya duduk di kursi rodanya. Apa yang telah diperbuat putrinya? Apa salah istrinya?,” ujar omar yang putus asa kepada AFP.
Serangan udara Israel telah menewaskan 227 orang termasuk 64 anak-anak di daerah pantai yang terkepung sejak 10 Mei.
Omar Salha mengatakan bahwa Eyad mengaggur dan berbagi flat dengan ibu dan tiga saudara laki-lakinya. Saat pemboman terjadi, hanya Eyad, istrinya dan sang putri yang sedang berada di rumah.