Doni Salmanan menjadi tersangka kasus penipuan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Padahal beberapa waktu lalu, Doni Salmanan sempat menuai pujian dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Terkait hal itu, Ridwan Kamil pun angkat suara mengenai bantuan sosial dari Doni Salmanan yang sempat diapresiasi.
Menurut dia, kasus hukum yang membelit dua orang yang kerap dijuluki crazy rich itu harus menjadi pelajaran semua pihak, terutama anak muda saat mencari uang untuk penghidupan.
“Urusan Doni Salmanan, Indra Kenz, dan lain-lain, saya titip pada masyarakat, agar hidup itu sesuai dengan aturan, itu saja. Jadi, meraih ekonomi itu harus sesuai dengan aturan. Jangan terlalu banyak pamer-pamer kekayaan. Kadang-kadang kekayaan itu didapat dengan cara yang melanggar aturan,” kata kata Ridwan Kamil dilansir dari merdeka, Sabtu (12/3).
Disinggung mengenai aksi sosial yang sempat dilakukan oleh Doni Salmanan, Ridwan Kamil meminta jangan terlalu dipermasalahkan.
Ia menjelaskan, dalam konteks pandemi, banyak orang yang mengalami kesusahan. Pemerintah dengan anggaran yang terbatas terbuka dengan upaya bantuan dari pihak manapun.
“Bahwa yang bersangkutan suka mengasih sumbangan, itu masyarakat tidak tahu. Jadi, media juga jangan mempermasalahkan yang menerima sumbangan kan,” kata dia.
Diketahui, pada akhir tahun Doni Salmanan melelang sepeda motor kesayangannya Yamaha R1M yang dimilikinya sejak 2018.
Sepeda motor dengan kapasitas 1.000 cc 4 silinder itu pun jatuh ke tangan YouTuber bernama Lanang Cikal Narendra seharga Rp 830 juta.
Uang hasil lelang sepeda motor itu sepenuhnya digunakan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Ridwan Kamil turut mengapresiasi di akun media sosial instagram pribadinya. Tampak beberapa truk berisi bantuan sembako berderet antre untuk didistribusikan kepada masyarakat Jawa Barat.
“Apa hubungannya dengan Pemprov, saya tanya? Tidak ada, kan. Jadi jangan menyeting seolah-olah Pemprov menerima uang,” ucap dia.
“Itu mah ada orang yang menyumbang ke rakyat minta disaksikan oleh Gubernur, oleh Pemerintah Provinsi, maka dipersilakan saja. Mau menyumbang ke rakyat, mau latar belakangnya seperti apa di saat krisis, saya apresiasi, bukan berarti ada aliran (dana) lewat ke pemerintah. Paham, ya. Supaya tidak terjadi kesalahpahaman,” pungkasnya.