Identitas mayat wanita yang ditemukan dalam kondisi terikat kain sarung di bawah jembatan Tol Semarang–Bawen Minggu (13/3) pukul 07.00 WIB, seorang tenaga kesehatan asal Sleman. Polisi memastikan mayat tersebut korban pembunuhan karena ditemukan luka di leher.
“Jadi hasil identifikasi korban bernama Sweetha Kusuma Gatra Subardiya warga Yogyakarta. Identitas itu diketahui setelah adanya pencocokan dengan data rumah sakit seperti tinggi badan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro, Rabu (16/3).
Djuhandani menyebut dari hasil penyelidikan kepolisian adanya laporan seorang wanita yang dari Polsek Mlati Sleman. Petugas yang mengetahui laporan tersebut langsung melakukan penyelidikan dan mencocokkan barang korban yang sesuai antara lain hijab, anting, dan pakaian. Hal itu juga dikoordinasikan dengan pihak keluarga.
“Ketika dicocokkan ada kesamaan ciri –ciri dari yang disebutkan keluarga korban. Jadi korban kemungkinan dilempar oleh pelaku dari atas jalan tol,” ungkapnya.
Ciri-ciri mayat wanita tersebut memiliki rambut panjang berwarna hitam dan sebagian disemir pirang dan beranting emas putih. Tinggi badan korban sekitar 145 cm dan berkulit kuning langsat. Selain itu korban mengenakan celana jins karet biru dan tank top merah. Ditemukan pula kaus lengan panjang berwarna krem motif garis hitam yang digunakan mengikat kaki mayat. Kemudian ditemukan juga sarung serta hijab biru bermotif garis.
Dari hasil pemeriksaan saksi bahwa korban ini memiliki dua anak, di antaranya ikut korban dan satunya ikut orangtua korban. Polisi yang curiga kembali melakukan pengecekan lokasi kejadian penemuan mayat di bawah jembatan Tol Semarang – Bawen.
“Hasilnya kita temukan kerangka tulang anak di bawah usia 12 tahun. Kemungkinan besar ini adalah anak korban wanita yang sebelumnya ditemukan di tempat itu,” jelasnya.
Sementara itu Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan saat ditemukan mayat korban secara ilmiah sudah diambil pemeriksaan tulang DNA. Terkait tengkorak yang ditemukan di lokasi kejadian pembuangan mayat diperkirakan anak.
“Kita masih memeriksa kontur gigi dulu, dan kondisi kepalannya semua dilakukan anatomi untuk mengetahui kenapa penyebab meninggalnya tidak wajar,” pungkas Sumy Hastry.
(sumber-Merdeka.com)