Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (Ketum PPP) Muhammad Romahurmuziy alias Romi.
Namun, Rommy enggan menjawab pertanyaan yang dicecar oleh jurnalis yang menunggu di luar gedung KPK.
Rommy tidak mau mengeluarkan sepatah kata kepada awak media setalah diperiksa penyidik KPK. Rommy diketahui dimintakan keterangan sebagai saksi dalam kasus suap pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2018.
Saat keluar ruang pemeriksaan, Rommy lebih memilih bungkam dan terus berjalan ketika keluar dari lobi Gedung Merah Putih KPK.
Dilansir dari suara.com, belum diketahui materi apa yang didalami penyidik antirasuah dalam pemeriksaan Rommy tersebut.
KPK juga belum menyampaikan hasil pemeriksaan terhadap Rommy sebagai saksi dalam kasus tersebut.
Pagi tadi, Plt Juru Bicara KPK membenarkan bahwa penyidik menjadwalkan pemeriksaan terhadap Rommy sebagai saksi.
“Hari ini, pemeriksaan saksi tindak pidana korupsi dugaan korupsi pengurusan Dana DAK 2018. Atas nama saksi Muchammad Romahurmuziy mantan Ketua Umum PPP,” ucap Ali Fikri dilansir dari suara.com, Selasa (22/3).
Diketahui, Rommy pernah dijerat KPK dalam kasus suap jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama. Rommy dinyatakan bebas pada awal tahun 2020 lalu, setelah mendapatkan putusan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Dalam kasus ini, KPK belum menetapkan pihak-pihak siapa saja yang ditetapkan sebagai tersangka maupun detail kasus. Sesuai arahan pimpinan KPK bahwa penetapan tersangka sekaligus dilakukan upaya penahanan.
Kasus suap DAK Tahun 2018 merupakan pengembangan perkara suap terkait usulan dana perimbangan keuangan daerah dalam RAPBN Perubahan Tahun Anggaran 2018 yang telah menjerat mantan Kasi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Pemukiman pada Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Yaya Purnomo.
Yaya kini sudah menjadi terpidana dan tengah menjalani masa hukumannya.