Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menyebut, pihaknya telah mengantongi nama-nama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang Bandara Aminggaru, Ilaga dan penembak 3 prajurit di Pos Gome.
Mantan KSAD itu menjelaskan, prajurit TNI menerapkan prinsip bertahan. Kata Andika, prajuritnya baru akan menyerang bila ada serangan KKB yang dilancarkan ke arah mereka.
“Berarti pilihan sulit yang tidak bisa dihindari oleh pasukan kita. Dimana kita terpaksa harus melumpuhkan (KKB) karena memang kita dalam posisi yang diserang,” ujar Andika dalam YouTube pribadinya, Selasa (22/3).
Dijelaskan Andika, nama penembak pasukan Kopasgat sama dengan para tersangka penyerangan yang menyebabkan 3 prajurit TNI AD Pos Gome gugur Januari lalu.
“Kalau dari namanya adalah mereka mereka yang terlibat dalam penembakan terhadap 3 prajurit kita yang gugur di Pos Gome. Kelompok bersenjata ini bisa berada di mana saja,” jelasnya.
Oleh karena itu, Andika memerintahkan seluruh prajurit yang berada di medan operasi untuk selalu bersikap siaga. Jangan sampai, ada yang tak serius saat menjalankan tugas.
“Jadi pelajaran untuk para Dandim yang ada di seluruh wilayah, termasuk di Papua Barat untuk tidak pernah main-main,” tuturnya.
Andika juga meminta jangan sampai ada prajurit melakukan pengamanan proyek dengan keputusan sepihak. Seluruhnya, kata dia, harus memiliki izin dari Pangdam.
“Makanya dalam instruksi saya, tidak ada, tidak ada yang melakukan pengamanan proyek apapun, kecuali atas perintah Pangdam,” ujarnya.
“Jadi semua harus bisa bertindak secara disiplin, hati-hati, tidak sembarangan. Pada saat yang bersamaan selalu siap di mana pun juga,” pungkasnya.