Kronologi penembakan terhadap Dirtahti Polda Gorontalo AKBP Beni Mutahir akhirnya terungkap. Ternyata AKBP Beni sedang menjemput kembali tahanan narkoba.
Tahanan narkoba yang belum diketahui identitasnya ini dijemput kembali oleh AKBP Beni Mutahir di Perumahan Asparaga untuk dibawa kembali ke sel tahanan Polda Gorontalo.
Penjemputan itu dilakukan AKBP Beni Mutahir pada Senin dinihari 21 Maret 2022 sekitar pukul 04.00 WITA.
Fakta terungkap dari kasus penembakan Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Gorontalo, AKBP Beni Mutahir oleh tahanan kasus narkoba.
Penembakan yang terjadi pada Senin 21 Maret 2022 diniahri sekitar pukul 04.00 WITA itu, dilakukan pelaku saat hendak dijemput AKBP Beni Mutakhir di Perumahan Asparaga untuk dibawa kembali ke sel tahanan Polda Gorontalo.
Sebelum menembak AKBP Beni Mutahir, pelaku yang belum diungkap identitasnya itu, sempat berpura-pura meminta izin kepada AKBP Beni untuk pamit ke orang tuanya terlebih dahulu sebelum dibawa ke Polda Gorontalo.
Tanpa curiga dengan akal bulus pelaku, AKBP Beni Mutakir pun mengabulkan permintaan tersebut. Ternyata di rumah yang dimaksud, pelaku menyimpan senjata api rakitan.
Tanpa disadari AKBP Beni Mutahir, pelaku lalu mengambil senjata rakitan dan kembali menemui AKBP Beni Mutahir dan langsung menembak perwira Polda Gorontalo yang mengenai pelipisnya.
Usai menembak, pelaku langsung melarikan diri. Sementara AKBP Beni Utama langsung tersungkur bersimbah darah. Sementara warga Perumahan Asparaga yang mendengar suara letusan senjata berbondong-bondong mendatangi lokasi. Namun, dilarang masuk ke dalam rumah bercat hijau itu.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Wahyu Tri Cahyono menuturkan sosok Direktur Tahanan dan Barang (Tahti) AKBP Beni Mutahir tewas ditembak, Senin (21/3) dini hari tadi.
Menurut Kombes Wahyu, Beni merupakan sosok polisi yang sangat ramah terhadap masyarakat maupun sesama anggota Polri.
AKBP Beni juga diketahui sebagai pengurus Masjid Az Dzikra Polda Gorontalo. Dia selalu mempersiapkan keperluan masjid menjelang dilaksanakannya ibadah salat lima waktu.
“Beliau kami kenal dengan sosok yang ramah dan bersahaja kepada setiap orang,”ujar Wahyu ketika dikonfirmasi. Selain ramah dan mengurus masjid, Beni juga diketahui kerap berpuasa.
“Almarhum juga rajin berpuasa Senin Kamis,”ujar Kombes Wahyu sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.
Kombes Wahyu menuturkan saat ini jenazah sudah dibawa ke RSU Aloe Saboe untuk dilakukan visum.
“Mari doakan semoga arwah beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Diampuni dosanya dan dilapangankan kuburnya serta semoga keluarga diberikan ketabahan,”pungkas Wahyu.