Kepolisian mengungkap dugaan di balik kematian EJZ (32), manajer perusahaan yang ditemukan berlumur darah di dalam mobil di parkiran apartemen wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Diduga kuat korban meninggal dunia karena bunuh diri. Hal tersebut terungkap berdasarkan keterangan istri korban berinsial KAL (33).
Kepada polisi KAL mengatakan, EJZ pernah menyampaikan niatnya untuk mengakhiri hidup empat tahun lalu.
“Korban sudah pernah merencanakan untuk bunuh diri sebelumnya. Hal itu diutarakan kepada sang istri,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Rio Mikael Tobing dilansir dari tribunnews.com, Jumat (25/3) malam.
Niat untuk mengakhiri hidup pertama kali disampaikan EJZ kepada istrinya pada 2018.
Kala itu, EJZ juga mengalami depresi yang tak diketahui latar belakangnya. Dan Februari 2022 lalu, EJZ mulai menunjukan gelagat depresinya kembali.
Meski EJZ merupakan pribadi yang tertutup, sang istri KAL tetap memerhatikan ada yang berubah dari raut wajah sang suami.
EJZ sebulan terakhir ini kembali depresi karena ada masalah dengan rekan kerjanya.
“Berdasarkan dari hasil pemeriksaan dan juga bukti-bukti yang kami temukan, bahwa korban mengalami depresi karena permasalahan yang ada di lingkungan kerja dari korban,” jelas Rio.
Kesimpulan terbaru hasil penyelidikan kepolisian, tidak ada unsur pembunuhan dari kasus ini. EJZ, sang manajer bunuh diri karena depresi.