News24xx.com – Mantan Menteri Kesehatan yang kontroversial Terawan Agus Putranto telah memilih untuk tidak bereaksi usai izin praktik medisnya dicabut.
Pada hari Jumat, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memutuskan untuk memberhentikan secara permanen keanggotaan Terawan, sehingga mencabut izin praktik dokternya. IDI memutuskan bahwa Terawan telah melakukan pelanggaran etika yang serius, terutama terkait pengembangan dan promosi vaksin COVID-19 buatan sendiri yang kontroversial bernama Nusantara.
Dalam keterangan tertulis yang dipublikasikan hari ini—yang pertama sejak pemecatan IDI—Terawan mengaku bangga bisa mendapat kesempatan mengabdi di asosiasi.
“Teman-teman saya, dan yang lainnya, tolong jangan menyebabkan keresahan publik [atas pemecatan saya]. Kami masih menghadapi pandemi COVID-19, dan kami harus menunjukkan rasa hormat kepada rekan-rekan kami dan masyarakat di klinik dan rumah sakit, ” kata Terawan .
Terawan, seorang dokter militer, menjadi terkenal ketika dia dilarang berlatih oleh IDI di tahun 2018 dan 2019 karena pelanggaran etika yang serius dengan mempromosikan “obat” yang belum teruji untuk stroke, di mana dia menerima beberapa elit politik sebagai pasiennya. Terlepas dari peringatan dari para ahli medis, Presiden Joko Widodo mengangkatnya sebagai menteri kesehatan negara pada akhir 2019.
Terawan telah menerima banyak kesalahan atas respons awal Indonesia yang buruk terhadap COVID-19. Sebelum Indonesia melaporkan kasus pertamanya, dia dengan terkenal mengatakan bahwa doa , bukan topeng, yang menjaga negara dari virus corona.
Namun pemecatan Terawan dari IDI berpusat pada vaksin Nusantara. Terawan mulai mempelopori pembangunan Nusantara ketika ia menjabat sebagai menteri kesehatan, dan ia terus mempromosikan vaksin setelah ia dicopot dari kabinet.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menolak memberikan persetujuan untuk vaksin kontroversial, yang dikatakan telah melewati banyak protokol uji klinis penting.
Gugus Tugas COVID-19 juga meneliti klaim bahwa vaksin itu buatan sendiri, dengan mengatakan bahwa ada bukti bahwa vaksin itu dikembangkan di AS. Ini berarti Terawan kemungkinan besar akan bertindak sebagai jembatan untuk menguji coba vaksin dan didistribusikan di Indonesia.