Personel KN Ular Laut 405 Bakamla RI menemukan sepucuk senjata api rakitan beserta dua butir peluru di Perairan Teluk Dalam Ambon. Senjata itu ditemukan di sebuah kapal asing.
Kepala Bakamla RI Laksdya Aan Kurnia mengatakan penemuan senjata bermula saat adanya laporan dari masyarakat sekitar terkait kapal eks asing yang lego jangkar dan tidak terurus. Kemudian pada Rabu (23/3), tim KN Ular Laut 405 yang sedang melaksanakan Operasi Gada Nusantara VIII/2022, menurunkan tim VBSS untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap kapal-kapal yang sedang berlabuh jangkar tersebut.
“Bakamla di minggu kemarin berhasil mengamankan ada senjata atau pistol rakitan. Ditemukan pada saat KN Ular Laut 405 di sini melihat ada kapal yang dicurigai,” kata Aan dilansir dari detiknews.com Jumat (1/4).
Saat tim VBSS melakukan penggeledahan terhadap kapal asing KM Mabiru13, di bagian belakang anjungan kapal menemukan sebuah tas hitam berisikan satu pucuk senjata rakitan. Selain itu, ditemukan dua butir peluru kaliber 45 mm.
“Kemudian, setelah itu, VBSS memeriksa kapal itu. Tas itu kita buka, kita temukan pistol rakitan berisi dua butir peluru,” ujarnya.
Barang bukti berupa temuan senjata api dan peluru kemudian diamankan. Selanjutnya, kata Aan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bareskrim Polri terkait pendalaman kasus tersebut.
“Setelah kita dapati barang bukti, saya akan bekerja sama dengan Bareskrim tentunya nanti kita akan dalami lagi. Ini semua masih proses,” tuturnya.
Sebagai informasi, penemuan senjata ini merupakan pengembangan dari penangkapan kapal nelayan di Manado, Sulawesi Utara, pada tiga bulan lalu. Saat itu, Bakamla juga menemukan satu buah pistol kaliber Ranger 45 mm dan enam butir peluru. Diduga senjata didatangkan dari luar negeri.
“Ini merupakan pengembangan dari hasil pemeriksaan juga dilakukan oleh Bakamla, waktu itu kurang lebih 2-3 bulan yang lalu, kita melaksanakan penangkapan terhadap kapal nelayan. Dan ini juga ditemukan pistol kaliber 45 mm dengan ada 6 butir peluru jadi ini merupakan pengembangan dari di perairan Sulawesi Utara,” ucapnya.
Aan mengatakan hingga kini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait hasil pemeriksaan di Manado tersebut untuk mengetahui modus penyelundupan senjata api lewat laut dengan menggunakan kapal-kapal ikan dan kapal-kapal kargo kayu.
Selain itu, dalam pengungkapan ini, kata Aan, pihaknya sudah mengamankan pelaku, baik pengirim maupun penerima senjata api. Namun pihaknya belum bisa merinci hal tersebut karena masih dalam pendalaman.
“Ada beberapa orang baik yang mengirim atau menerima sudah kita tahan sudah bekerja sama dengan Bareskrim. Tapi belum bisa saya publish untuk siapa-siapanya,” jelasnya.
Aan menambahkan, pihaknya juga tengah mendalami soal keterkaitan penemuan senjata api di Ambon dan Manado. Selain itu, turut didalami juga tujuan pengguna senjata tersebut.