News24xx.com – Kedutaan Besar Federasi Rusia di Jakarta mengungkap kronologi peristiwa ‘mayat bergelimpangan’ di Bucha, wilayah Kyiv, Ukraina. Kedubes Rusia menuding justru pasukan Ukraina yang membunuh orang-orang tersebut.
Sebagaimana diketahui, foto-foto penemuan kuburan massal di Bucha, dekat Kiev, ibu kota Ukraina itu pun menggemparkan publik. Rusia pun mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Kedutaan Besar Federasi Rusia di Jakarta pun menjelaskan kronologi dari peristiwa yang menggemparkan tersebut. Berikut ini kronologi versi Kedubes Rusia:
30 Maret 2022
Pasukan Rusia keluar dari wilayah Kyiv, termasuk dari Kota Bucha. Artileri pasukan Ukraina terus melanjutkan serangan pada pasukan Rusia yang sedang keluar dan area permukiman kota (serangan tersebut dilakukan pada tanggal 30-31 Maret).
31 Maret 2022
Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk dalam pesan video mengonfirmasi bahwa tidak ada pasukan Rusia di kotanya. Selain itu, tidak ada penduduk yang ditembak ataupun yang tangannya terikat ditemukan di jalan-jalan.
1 April 2022
Wakil Dewan Kota Rakyat Ekaterina Ukraintseva dalam akun Facebook-nya menginformasikan pelaksanaan operasi pembebasan Kota Bucha. Dalam pesan video, dia meminta penduduk setempat tidak mengganggu operasi pembebasan.
Pada malam 1 April muncul pesan-pesan tentang diberlakukannya jam malam (sampai pukul 06:00 pagi tanggal 5 April), penduduk setempat dilarang keluar dari rumah. Pada saat yang sama, pasukan Ukraina memublikasikan video mereka dari jalan-jalan Kota Bucha dan tidak ada seorang pun yang ditembak. Jam malam ditiadakan tanggal 3 April.
2 April 2022
Polisi Nasional Ukraina memublikasikan video di YouTube dari Kota Bucha tentang operasi pembebasan kota itu dan tidak ada orang yang ditembak.
2 April dari arah yang berlawanan, satuan pertahanan wilayah dari Kyiv masuk Kota Bucha. Di antara mereka ada unit yang dikepalai Botsman (nama asli Sergey Korotkih, dikenal di Rusia sebagai orang neo-Nazi; sejak tahun 2014 berperang dalam batalion ‘Azov’; justru dia yang memberikan perintah untuk menembak orang tanpa ada tanda khusus, yaitu warga sipil biasa).
Dalam video salah satu prajurit batalion yang dikepalai Botsman dia bertanya: “Ada orang-orang yang tidak bertanda apa pun, boleh kita tembak mereka?”. “Tentu!” – ada yang menjawab.
3 April 2022
Pasukan Ukraina masuk Kota Bucha, muncul pesan-pesan tentang pembunuhan massal warga sipil, banyak foto dan video disebarluaskan.
Analisis video membuktikan bahwa banyak di antara mereka yang dibunuh memakai kain putih pada tangan mereka – lambang status netral atau persahabatan terhadap pasukan Rusia. Pihak Rusia menduga kemungkinan besar orang-orang tersebut dibunuh pasukan Ukraina karena “bekerja sama” dengan Rusia.
Pada saat yang sama, salah satu video lain semakin viral. Video itu menunjukkan beberapa orang dibunuh di ruangan yang disitu mereka seakan-akan disiksa. Dalam video itu, sekali lagi muncul orang dengan kain putih (simbol pasukan Rusia) pada tangan mereka.
Malam hari, 3 April, Kementerian Pertahanan Federasi Rusia memublikasikan pernyataan resmi yang membantah tuduhan rezim Kyiv atas pembunuhan warga sipil di Kota Bucha.
4 April 2022
Presiden Vladimir Zelenskiy mengunjungi Kota Bucha, dia didampingi puluhan wartawan, termasuk wartawan asing. Setelah pernyataan resmi Kemhan Rusia tentang penarikan dari wilayah Kyiv dan Kota Bucha, para wartawan asing disebut tidak mendapatkan izin dari pemerintah Ukraina untuk mengunjungi kota tersebut.
Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina Anton Geraschenko memublikasikan video dari tempat kuburan massal di Kota Bucha. Pada saat yang sama para wartawan sedang merekam – di depan mereka, staf Ukraina membawa mayat orang yang dibunuh dengan kain putih.