Microsoft mengklaim pihaknya telah menggalkan upaya peretasan oleh mata-mata militer Rusia yang bertujuan untuk membobol Ukraina, Uni Eropa, dan Amerika Serikat (AS).
Dalam sebuah posting blog, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (8/4), Microsoft mengatakan sebuah kelompok yang dijuluki “Strontium” menggunakan tujuh domain internet sebagai bagian dari upaya untuk memata-matai badan-badan pemerintah dan think tank di Uni Eropa dan Amerika Serikat, serta lembaga-lembaga Ukraina seperti organisasi media.
Namun, perusahaan teknologi itu tidak mengidentifikasi target apa pun berdasarkan nama. Strontium sendiri adalah julukan untuk grup yang sering disebut Fancy Bear atau APT28, sebuah kelompok hacker yang terkait dengan badan intelijen militer Rusia.
Terkait hal ini Kedutaan Besar Rusia di Washington belum memberikan komentar.
Untuk diketahui, Ukraina telah diterpa upaya peretasan sejak pasukan Rusia menyerbu negara itu sejak Februari 2022.
Sebelumnya, serangan siber terhadap situs web pemerintah Ukraina dan organisasi afiliasinya, menambah kepanikan di tengah serangan militer Rusia.
Menurut peneliti keamanan siber, malware penghapus data buatan hacker yang didukung Rusia telah menginfeksi ratusan komputer milik pemerintah Ukraina, termasuk di negara tetangga: Latvia dan Lithuania.
Mengutip AP News, para peneliti mengatakan serangan malware kemungkinan besar telah dipersiapkan selama tiga bulan.
“Serangan distributed-denial-of-service (DDoS) yang dimulai minggu lalu membuat situs web pemerintah Ukraina offline pada Rabu lalu, lalu berlanjut pada pemadaman internet sporadis di seluruh negeri,” kata Doug Madory, direktur analisis internet untuk perusahaan manajemen jaringan AS, Kentik Inc.