Tuntutan ekonomi membuat beberapa orang rela merantau demi mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak. Itu pula yang dilakukan Sutikno, seorang kuli bangunan kelahiran Desa Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kabupaten Malang.
Pada Kamis (14/4), tepatnya di depan Kantor Desa Kalijaya, Cikarang barat, Kabupaten Bekasi pria kuli bangunan tunawicara ini sedang merenung di pinggir jalan.
Dalam unggahan video viral tersebut, Sutikno menangis karena dompetnya hilang.
Diduga uang hasil dari kerja bangunannya itu dibawa kabur oleh sang mandor bangunan. Sutikno hanya bisa menangis meratapi nasibnya yang jauh merantau, namun hasil keringatnya hilang hingga harus ia ikhlaskan.
Menggunakan bahasa isyaratnya, pria tunawicara kelahiran tahun 1983 itu mengaku terpaksa berjalan kaki selama 20 hari dari Lampung hingga Cikarang, Bekasi karena tak memiliki ongkos untuk pulang.
Lebih lanjut, sesampainya Sutikno di Jakarta, uang yang tersisa sedikit di dompet pun dirampas oleh orang tak dikenal. Sehingga ia melaporkannya ke Polres Jakarta Pusat.
Dikabarkan usai ditemukan Sutikno diberi uang untuk ongkos pulang ke kampung halaman, namun ia menolak pemberian orang tersebut.
Pada akhirnya, dengan bekal surat dari kepolisian dan tiket bus gratis dari seseorang, Sutikno melanjutkan perjalanan dari Cikarang menuju Bandung. Kemudian dari Bandung akan diteruskan ke Surabaya.
Diharapkan setelah sampai di Surabaya nanti, Sutikno bisa kembali berkumpul dan lebaran bersama anak-istrinya.
Diketahui selama perjalanan 20 hari Lampung-Cikarang, Sutikno bepuasa tidak makan sama sekali dan ia pun hanya minum dari kran air masjid.
Dilansir Lingkar Madiundari Instagram @kriminalupdate, admin IG tersebut telah menghubungi rekan Sutikno di Malang untuk pencarian alamat keluarganya.
“Saya sempat menghubungi rekan di tempat Pak Tikno tinggal di Malang, saat ini masih di cari alamat pihak keluarga pak Sutikno,” ujarnya.