Jatanras Polda Jatim akhirnya berhasil tangkap pelaku pembunuh mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25) yang mayatnya sempat di buang di dusun Krajan Desa/Kecamatan Purwodadi pada Selasa (12/4) sekira pukul 09:00 pagi.
Pelakunya ternyata orang yang telah dikenalnya yaitu ZI (37). Pria ini adalah ayah tiri kekasih Bagus yang berinisial TS.
Meski polisi belum mau menyebut motif dari kasus ini, namun lambat laut mulai terkuak. Kabar yang beredar menyebut pembunuhan ini dilatarbelakangi asmara.
Diduga kuat ada motif dendam atas tindakan pelaku yang bertautan dengan status hubungan asmara yang sedang terjalin antara TS dan korban.
Bahkan, kabar lain menyebut sang bapak tiri merasa cemburu dengan hubungan TS dan Bagus. Cemburu buta sang ayah tiri itulah yang menyebabkannya kalap dan menghabisi sang calon dokter.
Direktur Direskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto saat dikonfirmasi masih enggan merinci hasil tahapan lanjutan proses penyidikan terhadap pelaku.
Berikut kronologi lengkap dilansir dari surya.co.id:
1. Dibekap pakai kresek
ZI yang berupakan warga Jalan Halmahera II, Sukoharjo, Klojen, Kota Malang diduga menghabisi korban menggunakan kantong plastik kresek pada Kamis (7/4) malam.
Kantong plastik ini dipakai membekap kepala korban hingga sulit bernafas. Tak cuma itu, untuk memastikan korban tewas, ZI sempat menindih dada calon dokter asal Tulungagung, Jawa Timur tersebut.
Dengan berat tubuhnya, ZI membuat korban tak bergerak dan menghembuskan nafas terakhir.
Setelah memastikan korbannya tewas, ZI kemudian membuang jenazah di sebuah lahan kosong Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan.
Lalu, menutupinya dengan tumpukan rumput ilalang yang banyak tumbuh di kawasan tersebut, agar tidak diketahui orang.
2. Jual mobil korban
Usai menghabisi nyawa Bagus, ZI berupaya menghilangkan jejak. Namun, bukan memilih kabur atau menghilang dari kehidupan atau aktivitas sosial yang telah berjalan seperti biasanya.
ZI justru berupaya menghilang barang bukti yang berpotensi menjadi petunjuk perbuatan jahatnya.
Salah satunya, berupaya menitipkan mobil milik korban, mobil Toyota Kijang Innova bernopol N-1966-IG, kepada seorang temannya, berinisial HE, yang bermukim di Jalan Sekargadung, Banjararum, Singosari, Kota Malang.
Setelah mengekusi korbannya pada pukul 22.00 WIB, Kamis (7/4), ZI langsung membawa mobil korbannya itu, ke kediaman HE, untuk dititipkan sementara di sana.
Selama dititipkan, ZI sempat mendokumentasikan mobil tersebut dalam bentuk file foto di ponselnya. Kemudian, berencana untuk menjual mobil tersebut, melalui beberapa orang temannya.
3. Jasad Bagus ditemukan
Lima hari kemudian, jenazah korban ditemukan pertama kali oleh warga, di sebuah lahan kosong Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4).
Jenazah Bagus lalu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Rabu (13/4) dini hari.
Dari hasil autopsi jenazah Bagus yang dilakukan di RS Pusdik Shabara Bhayangkara Porong menunjukkan tanda-tanda janggal penyebab kematian Bagus. Ditemukan ada bekas luka kekerasan.
“Dari dokter yang melakukan autopsi disimpulkan jika BLP ini mengalamai kekerasan benda tumpul di bagian dada, sehingga paru-parunya mengempis,” kata Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo, Rabu (13/4).
Dia mengatakan, dugaan awal, korban kesulitan bernafas karena paru-parunya mengempis. Hal itulah yang membuat korban meninggal.
Menurut Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto, membeber dugaan korban dihabisi di lokasi berbeda dengan TKP penemuan jasadnya,
“Sebab, posisi mayat korban tidak jauh dari jalan raya, serta disembunyikan ke dalam semak-semak,” kata Adhi melalui sambungan telepon, Kamis (14/4).
4. Pelaku takziah ke rumah duka
ZI (inisial), terduga pembunuh Bagus Prasetya Lazuardi ditengarai sempat datang ke rumah duka di Jalan Letjen Suprapto Tulungagung.
Hal ini dikuatkan sebuah foto yang beredar di antara tenaga kesehatan di Tuluangagung. Saat takziah ZI datang bersama kekasih korban, TS (inisial) dan ibunya TS.
Mereka sempat berpose bersama ayah korban, dr Tutit Lazuardi, Sp.OG (K) dan istrinya. Dalam foto itu dr Tutit berdiri paling kanan, disusul ZI, TS di tengah, istri dr Tutit dan ibunya TS.
Kasubdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono membenarkan pria berpeci dalam foto yang viral itu adalah terduga pelaku.
Tapi mengenai konteks apakah sebelum ditangkap dia sempat takziah ke rumah duka, penyidik belum memperoleh pengakuan itu dari pelaku.
5. Titip Ibu ke Ketua RT
ZI akhirnya ditangkap tim Jatanras Polda Jatim di Kota Malang pada Jumat (15/4/). Polisi juga langsung menggelar rekonstruksi di rumah ZI di hari yang sama.
Rico Briliantino, ketua RT setempat sempat diminta oleh pihak kepolisian untuk menjadi saksi pada rekonstruksi itu, selain saudara ZI.
Ia menyaksikan pihak kepolisian mengambil beberapa barang bukti, yakni palu dan pisau kecil yang dimasukkan ke jok sepeda motor milik ZI.
“Saat itu, saya lihat ada palu sama pisau kecil. Setelah itu, jok sepeda motor dia (ZI) dibuka,” jujurnya.
Rico juga mengaku, tak mendengar secara jelas percakapan antara ZI dengan pihak kepolisian. Namun, ia sempat mengetahui bahwa pada rekonstruksi tersebut, ada adegan pengambilan palu yang di masukkan ke jok motor.