Empat pria di India tengah diselidiki atas tuduhan telah memerkosa dan membunuh biawak di salah satu hutan lindung. Tak hanya memerkosa, mereka juga dituduh memasak dan memakan hewan tersebut.
Tragisnya, itu adalah satu-satunya biawak di hutan lindung tersebut. Insiden itu terjadi pada 29 Maret di Cagar Alam Harimau Sahyadri, di negara bagian Maharashtra, India barat. Kamera jebakan hutan, yang dimaksudkan untuk melacak harimau, menangkap para pria yang dituduh memasuki Taman Nasional Chandoli di cagar alam itu.
Petugas kehutanan menangkap orang-orang itu antara tanggal 1 hingga 5 April, dan menemukan foto dan video di ponsel mereka yang memerkosa biawak secara berkelompok, lalu membunuh, memasak dan memakannya.
“Saya belum pernah melihat kejahatan seperti ini sebelumnya,”kata petugas divisi kehutanan Vishal Mali mengutip dari Sindonews dari VICE World News, Selasa (19/4/2022).
“Para pria berusia 20-an dan 30-an (tahu), dan mereka tampaknya melakukannya untuk bersenang-senang. Tidak ada agenda agama atau ilmu hitam.”
Orang-orang itu diidentifikasi sebagai Sandeep Pawar, Mangesh Kamtekar, Akshay Kamtekar dan Ramesh Ghag, yang semuanya penduduk setempat. Mereka didakwa di bawah Undang-Undang (Perlindungan) Satwa Liar India 1972. Pengadilan setempat memberi mereka jaminan minggu lalu. Biawak India dikategorikan sebagai satwa yang terancam punah, dan merupakan spesies yang dilindungi oleh hukum.
Pelanggar dapat dihukum dengan hukuman penjara tujuh tahun. Sebuah laporan oleh kelompok advokasi satwa liar mencatat 82 kasus pelecehan seksual terhadap hewan di India antara 2010 dan 2020. Ini dari total 500.000 kasus kejahatan terkait hewan yang mencakup penyiksaan dan pembunuhan.
Kasus pelecehan seksual terbaru terhadap hewan termasuk seorang pria yang memerkosa dan membunuh seekor kambing hamil di India selatan, dan seorang pria berusia 60 tahun memerkosa seekor anjing liar betina tahun lalu. Sementara para tersangka dibebaskan dengan jaminan, Mali mengatakan foto dan video dari insiden tersebut telah dikirim ke laboratorium forensik untuk membangun bukti atas kasus tersebut.
Pejabat kehutanan juga mencari nasihat hukum untuk menuntut terdakwa berdasarkan undang-undang yang mengkriminalisasi hubungan seks yang tidak wajar antara manusia dan hewan.
“Tidak hanya kejam, tetapi ada risiko penyakit zoonosis dari kasus semacam ini. Ada kekhawatiran pria yang membawa PMS (penyakit menular seksual) dan infeksi lain dari tindakan mereka,”kata Mali.
Cagar Alam Harimau Sahyadri, yang tersebar di lebih dari 1.166 kilometer persegi (116.600 hektar), diatur oleh pemerintah India, dan mencakup tiga taman nasional. Taman Nasional Chandoli tersebar di lebih dari 300 kilometer persegi (30.000 hektar) dan memiliki satwa liar mulai dari harimau dan macan kumbang, hingga reptil seperti biawak dan tokek. Tidak ada sensus hewan resmi di taman, tetapi Mali mengatakan memiliki 30 hewan per kaki persegi.