Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mendapatkan sejumlah laporan soal penipuan berkedok robot trading. Maka dari itu, Bareskrim Polri serius mengusut investasi ilegal berkedok robot trading.
Sejumlah robot trading ilegal saat ini sedang ditangani mulai dari Evotrade, Viral Blast, Fahrenheit, dan DNA Pro.
Baru-baru ini beredar surat pemberitahuan bahwa Bareskrim Polri juga sedang melakukan penyidikan robot trading Net89.
Surat pemberitahuan bahwa sedang melakukan penyidikan itu disampaikan Bareskrim ke Kejaksaan Agung. Surat pemberitahuan tersebut beredar di grup-grup komunitas trader dan salinannya dilansir dari seputarcibubur.com, Sabtu (23/4).
Bareskrim Polri telah mengungkapkan beberapa perkara investasi ilegal yang sedang ditangani, termasuk robot trading.
Untuk robot trading kasus yang sedang ditangani antara lain Net89,DNA Pro, Fahrenheit.
Net89 ada di urutan teratas soal dugaan jumlah korban dan jumlah kerugian.
Kasubdit V Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Kombespol Ma’mun perkara robot trading Net89 dengan jumlah korban mencapai 2.116 orang dan kerugian mencapai Rp2,3 triliun.
Lalu ada Fahrenheit dengan jumlah korban 20.000 dan kerugian Rp1 triliun, serta Evotrade dengan jumlah korban 5.000-6.000 orang dan kerugian sampai dengan Rp400 miliar.
Kemudian ada Viral Blast dengan jumlah kerugian Rp1,2 triliun jumlah korban dalam penyelidikan, Fin 888 kerugian Rp27 miliar jumlah korban dalam penyelidikan, dan DNA Pro Akademi dengan kerugian Rp80 miliar dan jumlah korban dalam penyelidikan.
Selanjutnya ada robot trading EA Copet dengan kerugian Rp13,5 miliar jumlah korban dalam penyelidikan dan Mark Ai dengan kerugian Rp25 miliar dan jumlah korban dalam penyelidikan.
Menurut Ma’mun data tersebut adalah data kerugian sementara yang dipetakan oleh Dittipideksus Bareskrim Polri.