Seorang pria dengan pisau menikam dua orang, termasuk seorang imam Katolik, pada hari Minggu di gereja Saint-Pierre-d’Arène di Nice, Prancis.
Ia memasuki gereja sekitar pukul 10 pagi waktu setempat, mendekati pendeta berusia 57 tahun itu dan menikamnya sebanyak 20 kali. Sekitar 10 orang berada di gereja pada saat serangan itu.
Menurut Le Point, pria itu memasuki gereja, berteriak: “Kita harus membunuh Macron”, mengacu pada Presiden Prancis Emmanuel Macron. Menurut BFM TV, nyawa para korban tidak dalam bahaya.
Tersangka, dilaporkan seorang Prancis berusia 31 tahun yang lahir di Fréjus dan tinggal di Nice. Ia kini telah ditahan oleh polisi. Penyerang dikatakan tidak memiliki catatan kriminal, tetapi ia dilaporkan menderita gangguan bipolar.
Walikota Nice Christian Estrosi telah tiba di TKP. Aparat penegak hukum belum menganggap serangan ini sebagai aksi teroris.
Serangan itu terjadi di tengah Prancis mengadakan pemungutan suara untuk putaran kedua pemilihan presidennya, di mana Macron menghadapi penantangnya, pemimpin sayap kanan Marine Le Pen untuk kedua kalinya.