News24xx.com – Kerugian yang timbul akibat kebakaran di permukiman padat penduduk di Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara tepatnya di Pasar Gembrong, Jakarta Timur mencapai Rp 1,5 miliar.
Dalam kebakaran tersebut, setidaknya sekitar 400 bangunan semi permanen yang ada di lokasi ludes dilalap si jago merah.
Kepala Seksi Operasional (Kasi Ops) Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaiman, mengatakan, luas area yang terbakar sekitar 1.200 meter persegi.
“Jadi objek yang terbakar itu ada sekitar 400 bangunan yang terdiri dari rumah dan pertokoan. Kemudian terkait kerugiannya, ditaksir mencapai Rp. 1,5 miliar,” kata Gatot dalam keterangannya, Senin 25 April 2022.
Dia melanjutkan, peristiwa kebakaran ini melanda sebanyak 5 wilayah RT yang ada di Kelurahan Cipinang Besar Utara, yakni RT 2, 3 ,4, 5, dan 6.
“Yang terdampak itu 5 RT dalam RW 01, yakni RT 2, 3, 4, 5, dan 6,” ujar dia.
Dia mengatakan, kebakaran ini diduga terjadi lantaran disebabkan oleh adanya hubungan pendek arus listrik (korsleting) di salah satu rumah warga.
“Penyebabnya diduga karena korsleting arus listrik yang berawal dari rumah Ibu Rawinah di lantai 2. Jadi sebelumnya, warga juga telah berupaya melakukan pemadaman mandiri. Namun, karena bangunan di sekitar banyak terbuat dari kayu, menyebabkan kobaran api jadi cepat membesar dan merembet ke bangunan lain di sekitarnya,” tutur Gatot.
“Kemudian yang terdampak ada sekitar 450 Kepala Keluarga (KK) dengan rincian 1.000 jiwa yang terpaksa mengungsi,” sambungnya.
Untuk memadamkan api, Gatot mengungkapkan, sebanyak 26 unit mobil pemadam kebakaran dengan dibantu 130 personelnya dikerahkan ke lokasi guna menjinakkan Si Jago Merah.
“Ada 26 unit yang dikerahkan, dari Jakarta Selatan ada 4 unit dan Jakarta Pusat ada 2 unit. Kemudian personel ada sebanyak 130 orang,” ucap dia.
“Untuk kendala, sumber air juga cukup jauh ya. Jadi kita terus berupaya melakukan pemadaman dengan dua pola, yakni pola statis dan dinamis. Statis artinya kita membuat satu rangkaian dengan mengambil sumber air dari sungai yang berada di sekitar lokasi tepatnya di sisi Gedung Universitas Mpu Tantular,” katanya.
Beruntung, ujar Gatot, hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan adanya korban jiwa akibat peristiwa ini.
“Untuk korban jiwa sampai saat ini kami menanyakan ke masyarakat juga belum ada ya,” terang dia.