Polresta Banyuwangi menetapkan pelatih silat berinisial RAS yang menendang muridnya hingga tewas sebagai tersangka. Penetapan tersangka ini didasari oleh serangkaian penyelidikan yang dilakukan Polresta Banyuwangi.
Kasatreskrim Polresta Banyuwangi AKP Agus Subarnapraja mengatakan, setelah melakukan serangkaian pemeriksaan dari saksi, maupun mendalami peristiwa tersebut, diputuskan RAS sebagai tersangka melalui gelar perkara yang dilakukan.
“Berdasarkan hasil penyelidikan dan hasil otopsi kita melihat ada fakta dugaan penganiayaan. RAS saat ini sudah dilakukan penahanan di rutan Polresta Banyuwangi,” kata Agus mengutip dari Okezone, Jumat (10/6/2022).
Agus menambahkan, dari hasil pemeriksaan dokter korban MAA mengalami luka di organ dalamnya. Diduga kuat luka itu akibat pukulan dan tendangan saat latihan silat yang berlangsung pada Rabu tengah malam (8/6/2022).
“Pelatih ini pada prinsipnya melakukan pelatihan. Karena korban belum terampil sehingga diberikan teguran berupa penguatan yang justru membuat luka dalam dan meninggal,” ujarnya.
Polisi menjerat RAS dengan Pasal 351 Ayat 3 KUHP penganiayaan mengakibatkan kematian. Meski pada prinsipnya korban tewas saat berlatih, tetap ada unsur kesengajaan dan kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
Kendati demikian, umur RAS yang juga masih berusia 18 tahun dianggap masuk kategori anak. Alhasil RAS bakal diproses dengan sistem peradilan pidana anak.
“Kita akan lakukan proses pendidikan sebagaimana mestinya yang diatur oleh undang-undang tentang sistem peradilan pidana anak,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pemuda berusia 18 tahun warga Pesanggaran, Banyuwangi dinyatakan tewas saat berlatih silat di sebuah rumah di Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi.
Korban diduga terkena tendangan sang pelatih silatnya saat berlatih pada Rabu tengah malam (8/6/2022) sekitar pukul 23.30 WIB. MAA sempat dibawa ke puskesmas setempat, sebelum akhirnya dibawa pulang kembali.
Selang beberapa saat, MAA yang mengeluh masih sakit lantas dibawa kembali ke Puskesmas Kesilir. Tetapi takdir berkata lain, saat perjalanan ke puskesmas inilah nyawa pemuda lulusan SMK ini tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia setibanya di puskesmas. Pihak keluarga sendiri meminta kepolisian mengusut tuntas kematian MAA.