Teka teki penyebab kematian, BT alias Bustami (49) yang tewas di kebun sawit, Desa Rambah Tengah Hulu, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) akhirnya terungkap.
Polisi melihat kejanggalan atas kematian korban. Setelah dilakukan Visum Et Refertum (VER) dan juga Otopsi terhadap Jenazah tersebut, diketahui kematian korban akibat kekerasan benda tumpul pada bagian kepala yang menimbulkan perdarahan otak.
“Secara tersendiri, kekerasan tumpul pada daerah leher juga dapat menyebabkan kematian,” ujar Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito melansir dari Riauaktual, Selasa (21/6/2022).
Pihak rumah sakit memperkirakan, korban tewas sekitar 12 hingga 24 jam sebelum pemeriksaan yang dilakukan pihak rumah sakit.
Sementara korban tewas setelah terlibat cekcok dengan R yang merupakan anak dari pemilik kebun, tempat korban bekerja. Atas hal tersebut, korban mengalami penganiayaan oleh pelaku.
“Kemudian, pada Minggu (19/6/2022) siang, RK dampingi Kepala Desa Rambah Tengah Hulu, telah menyerahkan diri ke pihak kepolisian,” ungkap Kapolres
R juga mengakui, bahwa pelaku penganiayaan terhadap korban adalah dirinya. Hingga kini Polres Rohul telah melakukan olah TKP, memeriksa saksi, dan melakukan pemeriksaan terhadap pelaku
Terhadap R disangkakan pasal 351 ayat (3) KUHP dan selanjutnya dilakukan penahanan di Rutan Polres Rohul.
Sebelumnya, korban ditemukan tewas oleh salah satu rekannya di kebun milik Asnauli, Sabtu (18/6/2022). Korban merupakan warga Dusun Tulang Gajah, Desa Pematang Berangan, Rambah. Ia merupakan salah seorang pekerja di lokasi perkebunan sawit tersebut.
Korban ditemukan pertama kali oleh sesama rekan kerjanya P (18) yang tengah melintas di TKP saat akan memanen buah sawit.
Saat itu P kaget bukan kepalang melihat korban yang sudah tergeletak di area kebun. Lantas ia mencoba mencari pertolongan ke warga lainnya. Ia memberitahu kepada R (19) yang merupakan anak dari pemilik kebun tersebut, bahwa korban sudah tergeletak di kebun miliknya.
Kemudian mereka meminta pertolongan ke warga lainnya dan langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rohul menggunakan mobil bak terbuka yang biasa digunakan untuk mengangkut buah sawit.
Saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter, korban didapati sudah tak bernyawa. Menurut keluarga korban, dari keterangan Dokter yang memeriksa korban ada lebam di bagian pundak dan leher serta pelipis korban mengalami luka gores dan telinga sebelah kanan lebam serta mengeluarkan darah.
Terpisah, dikatakan salah seorang keluarga korban yang enggan disebutkan namanya, meski sempat membantu menaikkan korban ke atas mobil untuk dibawa ke rumah sakit, saksi R, anak pemilik kebun kini tidak diketahui keberadaannya.
Bahkan, saat dihubungi, ponsel R tidak aktif. Saat ini Polisi masih melakukan pencarian terhadap R sebagai saksi kunci kematian korban.
Dari informasi yang dihimpun keluarga korban, dimana sebelum korban dibawa ke RSUD Rohul, pemilik kebun sempat mengabarkan kepada salah seorang keluarga korban bahwa korban diduga telah dipukuli seseorang.