News24xx.com – Otoritas Rusia telah mengumumkan penarikan mundur pasukannya dari Pulau Ular di Laut Hitam. Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengomentari penarikan mundur tersebut.
Dilansir dari kantor berita AFP, Jumat (1/7/2022), Johnson menyebut langkah itu menunjukkan kesia-siaan tujuan strategis Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina.
“Pada akhirnya, akan terbukti mustahil bagi Putin untuk menaklukkan negara yang tidak akan menerima pemerintahannya,” kata Johnson dalam konferensi pers setelah pertemuan puncak NATO di Madrid, Spanyol.
“Kita telah melihat apa yang bisa dilakukan Ukraina untuk mengusir Rusia,” kata Johnson.
“Kita telah melihat apa yang mereka lakukan di sekitar Kiev dan Kharkiv, sekarang di Pulau Ular. Saya pikir hal yang tepat bagi kita adalah untuk terus berjalan di jalur yang telah ditetapkan NATO, tidak peduli seberapa sulitnya,” imbuhnya.
Sebelumnya pada Kamis (30/6), Rusia mengumumkan bahwa pihaknya telah menarik pasukannya dari Pulau Ular. Rusia menyebut langkah itu sebagai “isyarat niat baik” untuk memungkinkan Ukraina mengekspor produk-produk pertanian.
“Pada 30 Juni, sebagai tanda niat baik, Angkatan Bersenjata Rusia menyelesaikan tugas mereka di Pulau Ular dan menarik garnisun yang ditempatkan di sana,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (30/6/2022).
Pengumuman itu disampaikan setelah Ukraina dilaporkan melancarkan beberapa serangan terhadap pasukan Rusia di pulau yang berada di Laut Hitam itu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan penarikan pasukannya dari Pulau Ular itu bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Rusia tidak menghalangi upaya PBB untuk mengatur koridor kemanusiaan untuk mengirimkan produk-produk pertanian dari Ukraina.