News24xx.com – Dua pria Inggris diduga sebagai tentara bayaran terancam hukuman mati karena ikut campur pasukan Ukraina dalam perang Rusia vs Ukraina. Keduanya kini ditahan oleh pasukan pro-Rusia di Ukraina Timur.
Kami mengutuk eksploitasi tawanan perang untuk tujuan politik dan telah membicarakan hal ini dengan Rusia.
Kantor Luar Negeri Inggris mengecam apa yang disebutnya sebagai eksploitasi tawanan perang dan warga sipil untuk tujuan politik menyusul penangkapan dua pria Inggris oleh pasukan Rusia di Ukraina.
“Kami mengutuk eksploitasi tawanan perang dan warga sipil untuk tujuan politik dan telah mengangkat ini dengan Rusia,” kata Kementerian Luar Negeri yang dikutip dari Rferl pada Senin (4/7/2022).
“Kami terus-menerus berhubungan dengan pemerintah Ukraina mengenai kasus mereka dan sepenuhnya mendukung Ukraina. dalam upayanya untuk membebaskan mereka.”
Separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur mengatakan pekerja bantuan Dylan Healy, 22, dan sukarelawan militer Andrew Hill telah didakwa melakukan kegiatan tentara bayaran.
Sebuah situs web pro-Kremlin mengatakan Healy dan Hill akan menghadapi dakwaan yang sama dengan dua sukarelawan militer Inggris yang ditangkap di Mariupol.
Pada awal Juni, dua warga Inggris – Aiden Aslin dan Shaun Pinner – dan seorang warga negara Maroko – Saaudun Brahim – dijatuhi hukuman mati oleh separatis karena kegiatan tentara bayaran.
Ketiganya mengatakan mereka bertugas di militer Ukraina ketika mereka ditangkap oleh separatis pro-Rusia saat memerangi pasukan Rusia.
Inggris, PBB, Ukraina, dan Jerman mengutuk hukuman mati.
Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa pada 30 Juni turun tangan dalam kasus ini dan memperingatkan Moskow bahwa mereka harus memastikan hukuman mati tidak dilakukan.
Pemerintah Inggris bersikeras bahwa sebagai anggota sah angkatan bersenjata Ukraina, mereka harus diperlakukan sebagai tawanan perang di bawah Konvensi Jenewa.
Orang-orang Barat telah melakukan perjalanan ke Ukraina untuk membantu mempertahankannya dari invasi Rusia yang tidak beralasan atau untuk membantu memberikan bantuan kemanusiaan kepada orang-orang Ukraina yang terpaksa meninggalkan rumah mereka oleh serangan militer Rusia.