Jumlah terpidana kasus narkoba ini mendominasi kasus-kasus kejahatan lainnya yang hanya sekitar 10 persen dari total jumlah seluruh warga binaan yang ada. Secara presentasi kasus narkoba di angka 90 persen. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Batam menampung 1.012 warga binaan yang tersandung kasus narkoba.
Plt Kalapas Batam Novriadi mengatakan, total semua warga binaan Lapas Batam sebanyak 1.178 orang saat ini, dengan perincian terpidana hukuman mati sebanyak 23 orang dan seumur hidup sebanyak 34 orang. Terpidana hukuman mati dan seumur hidup ini juga didominasi kasus narkoba. Ini artinya narkoba masih menjadi ancaman serius masyarakat kota Batam.
keberadaan warga binaan kasus narkoba di Lapas adalah cerminan Batam yang sesungguhnya. Peran aktif semua pihak untuk menekan atau menghilangkan peredaran narkoba di kota ini sangat diperlukan.
“Hampir semua tersandung kasus narkoba. Kriminal lain hanya sedikit saja di sini. Kasus narkoba selalu mendominasi,” ujar Novriadi.
Kenyataan ini kata Novriadi tentu jadi fokus perhatian dalam membina warga binaan di dalam. Warga binaan dibina secara maksimal agar mereka bisa lepas dari narkoba tersebut. Selain pembinaan kerohanian, warga binaan juga disibukan dengan berbagai latihan keterampilan sebagai bekal mereka saat bebas nanti. Pelatihan keterampilan cukup banyak di Lapas Batam. Beberapa di antaranya adalah pelatihan keterampilan tukang yang saat ini juga memiliki program keterampilan, keterampilan memasak bagi mereka yang memiliki keterampilan memasak, keterampilan bertani hingga keterampilan membuat tangga dan souvernir.
“Jadi di sini, mereka disibukan dengan berbagai kegiatan yang positif. Harapanya saat bebas dan kembali ke tengah-tengah masyarakat mereka bisa berubah dan memiliki keterampilan sehingga bisa mandiri,” ujar Novriadi.
Sejauh ini sebut saja Novriadi, program pembinaan minat dan bakat untuk mandiri ini berjalan dengan baik dan sudah banyak yang berhasil. Banyak hasil karya warga binaan di dalam yang dipasarkan ke luar.
Pemerintah pusat melalui Kemenkum RI mendukung penuh program pembinaan dan kemandirian warga binaan. Salah satu yang terbaru adalah program sertifikasi kepada warta binaan yang mengikuti pelatihan keterampilan tukang bangunan. Meskipun berjalan secara bertahap ini sangat baik karena sertifikasi ini nantinya bermanfaat bagi warga binaan saat kembali ke lingkungan masyarakat.
“Kedepannya juga akan ada pelatihan untuk mengurusi PT sendiri, bersama dengan pelatihan dan sertifikasi program mandiri. Sudah punya keahlian mereka untuk mandiri dan menciptakan lapangan kerja lainnya,” tutup Novriadi. (sumber-Batamtoday.com)