News24xx.com – Peneliti Universitas New York telah berhasil memodifikasi hati babi menjadi dua individu yang baru saja meninggal yang terhubung ke ventilator.
Operasi tersebut adalah langkah besar berikutnya di bidang transplantasi hewan ke manusia — juga dikenal sebagai xenotransplantasi — yang dapat membantu kita menciptakan masa depan di mana pasokan organ tidak dipenuhi kekurangan.
Selama waktu itu, jantung berfungsi normal, tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan dari penerima yang terhubung ke ventilator untuk memungkinkan proses tubuh mereka berfungsi dengan baik bahkan setelah kematian mereka.
Kedua penerima tidak dapat menjadi donor organ, namun, mereka masih dapat berpartisipasi dalam donasi seluruh tubuh untuk penelitian semacam itu.
Bagaimana hati tersebut dibuat?
Hati berasal dari perusahaan bioteknologi Revivicor yang memanfaatkan babi yang dimodifikasi secara genetik. Ini termasuk pemblokiran empat gen babi untuk mencegah penolakan, serta penambahan enam gen manusia.
Seorang individu yang masih hidup berhasil diberikan hati babi yang dibuat oleh perusahaan yang sama pada awal Januari. Sementara pasien merespon dengan baik pada awalnya, mereka akhirnya meninggal pada bulan Maret karena gagal jantung. Penyebab kegagalan masih belum diketahui tetapi infeksi virus babi dapat menambah masalah.
Menurut para ahli, hati babi bebas dari virus, tetapi beberapa bisa sulit dideteksi.
Dengan demikian, tim di NYU menerapkan protokol penyaringan yang ditingkatkan untuk transplantasinya. Selain itu, mereka mendedikasikan ruang operasi khusus untuk xenotransplantasi yang tidak akan digunakan untuk prosedur lain.
Robert Montgomery, direktur Institut Transplantasi Langone NYU, mengatakan dalam jumpa pers, bahwa pengujian transplantasi pada pasien mati masih penting meskipun jantung babi telah ditransplantasikan ke orang yang hidup.