Depresi dan tidak mau makan dan minum, seorang siswa kelas V Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Tasikmalaya meninggal dunia. Ia diketahui mengalami depresi setelah dipaksa menyetubuhi seekor kucing sambil direkam oleh teman-temannya.
T (39) ibu kandung korban, menyebut bahwa korban adalah anak kedua dari empat bersaudara. Ia mengatakan bahwa meski anaknya masih berstatus pelajar SD, namun tampaknya fisik kerap mendapatkan perundungan kekerasan dari teman-temannya. Puncaknya, sekitar seminggu sebelum meninggal, video korban menyebar di media sosial.
Sebelumnya memang anak saya mengaku sempat dipukul dan dipaksa menyetubuhi kucing dan dilihat oleh teman-temannya sambil merekam menggunakan HP. Anak saya jadi malu, depresi, tidak makan, minum, banyak melamun. Anak saya juga tidak mau keluar rumah dan merasa sakit di bagian kepala karena sempat dipukuli,” kata T kepada wartawan, Kamis (21/7).
Kemudian, T, merasa rasa sakit tenggorokan dan oleh keluarga dibawa ke rumah sakit. Namun saat masih dalam proses perawatan, korban yang masih berusia 11 tahun itu diketahui meninggal dunia.
Pasca-insiden tersebut, T menyebut bahwa keluarga pelaku para perundung sempat datang dan meminta maaf atas apa yang sudah dilakukan. “Kami keluarga sudah iklas dengan kepergiannya, tapi semoga kejadian ini tidak terjadi lagi kepada anak-anak lainnya. Saya minta mereka untuk lebih mendidik anak-anak, jangan ada pembiaran,” sebutnya.
Terkait kejadian tersebut Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto membenarkannya. mengaku siap dengan kepolisian dan mengunjungi keluarga korban untuk pemulihan psikis keluarga yang ditinggalkan.
Menurut Ato, KPAID akan memproses secara hukum kasus tersebut. “Agar kejadian serupa tidak terulang kembali ke anak-anak. Apalagi video aksi tidak sempat menyebar di media sosial dan menjadi perbincangan warganet,” katanya. (sumber-Merdeka.com)
