Seorang guru di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) bernama Manganar Saragi (44), ditemukan tewas di pinggir Jalan Kebun Kayangan di area PT Ivomas Pratama Blok 34/35 F RT 006, RW 001, Dusun Palm Agung, Desa Balam Jaya, Kecamatan Balai Jaya, Rohil, Kamis (20/7/2022) pagi.
Teman korban Julianto (34) adalah orang mengabari temuan mayat guru ini kepada Kalpani (51) mandor kebun. “Sebelumnya ada warga lewat mengabarkan ada pria tergeletak di pinggir jalan di sampingnya ada motor korban,” kata Julianto melansir dari Klikmx.
Setelah dicek, Julianto dibuat kaget bahwa orang yang disebut tersebut merupakan Manganar Saragi. Sebelumnya, jelas Julianto, ia sempat berkomunikasi dengan korban bermaksud menanyakan posisinya.
“Saya dan pak Manganar sempat telepon sekitar 40 menit sebelum ditemukan tergeletak di pinggir jalan. Saat itu jaraknya sekitar 150 Meter,”kata Julianto lagi.
Isi komunikasi, lanjut Julianto untuk berganti sif menjaga hewan ternak lembu yang berada di Kebun PT Ivomas.
“Setelah melihat korban tergeletak saya tidak berani memegang, baru kemudian datang mandor, lalu menghubungi petugas kesehatan untuk memeriksa kondisi korban,”ungkap Julianto.
Saat ini, kata Julianto, pihak keluarga sedang mempersiapkan segala sesuatunya, karena direncanakan korban akan dimakamkan di Sumatera Utara (Sumut).
Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto, dihubungi melalui Paur Humas AKP Juliandi SH menjelaskan, menurut keterangan saksi-saksi, kronologis ditemukan berawal dari saksi ingin bertukar tugas menjaga lembu.
Saat dalam perjalanan, saksi Julianto melihat seseorang terkapar di pinggir jalan dengan sepeda motor tumbang ke tanah.
“Setelah melihat korban saksi langsung mengabarkan temuan itu kepada saksi lainnya,”kata Juliandi.
Setelah kabar itu diketahui Kalpani, mandor kebun, hal itu langsung dilaporkan kepada Bhabinkamtibmas Aiptu Sarmadan Siregar, lalu Aiptu Sarmadan Siregar.
Oleh Aiptu Sarmadan Siregar, dia langsung menginformasikan kepada piket Reskrim Polsek, kemudian piket Reskrim Polsek untuk melakukan cek TKP.
“Setelah tiba di lokasi, tim unit Reskrim beserta Bhabinkamtibmas dan tim Puskesmas Balai Jaya langsung melakukan olah TKP,”terang Juliandi.
Dari lokasi, selanjutnya pihak Puskesmas Balai Jaya melakukan visum et revertum guna mengetahui apakah ditubuh korban terdapat tanda-tanda kekerasan.
“Menurut keterangan Dr Yuanita Saragih selaku Dokter Umum Puskesmas Balai Jaya tidak ditemukan luka atau tanda – tanda kekerasan pada tubuh Korban,”ungkap Juliandi.
Menurut dokter, luka-luka lebam pada dagu sebelah kiri dengan ukuran Panjang tiga sentimeter dan lebar lima sentimeter diakibatkan jatuh telungkup ke tanah.
Selain itu, adapun tanggapan saksi mengatakan, sebelum kejadian korban sering mengalami sakit pusing dan sempat mengalami pingsan di sekolah pada saat sedang mengajar.
“Sementara itu pernyataan pihak keluarga disebutkan keponakan korban, istri korban mengikhlaskan musibah yang terjadi.
“Pihak keluarga menyatakan akan membawa Jenazah korban ke kampung yaitu di Kota Pematang Siantar, Sumut, menggunakan ambulans puskesmas Kebun PT Ivomas,”pungkasnya.