Emosi lantaran disebut sok jago di kampung orang, pria berinisial AS terlibat duel maut dengan warga Desa Kuala Lala Kecamatan Sungai Lala Kabupaten Inhu, Riau bernama Jais (52). AS diketahui merupakan pendatang dari Kota Binjai, Sumatera Utara. Setelah sempat buron, AS akhirnya berhasil ditangkap.
“Kita sudah berhasil menangkap tersangka di daerah Binjai,”kata Kapolres Inhu AKBP Bachtiar Alponso melansir dari iNews. Senin (26/7/2022).
Dari keterangan saksi dan juga tersangka bahwa kejadian pembunuhan itu terjadi pada 18 Juli 2022. Saat itu korban berangkat dari rumahnya mau bekerja. Ternyata dia tidak langsung bekerja, tetapi menemui tersangka di Desa Morong Dusun IV RT 007 Kecamatan Sungai Lala. Saat itu tersangka sedang berada di rumah.
Di situlah awal mula keributan. Korban menghardik AS jangan sok jagoan, dengan suara lantang. Dia menegaskan bahwa AS hanya perantau di wilayahnya. Kemudian AS pun mengatakan bahwa dia menangkap seorang maling karena memang tugasnya, bukan semata-mata ingin dianggap jagoan. Maling yang ditangkapnya pun diserahkan ke bosnya.
Adu mulut pun terjadi terjadi. Tak lama, korban mengeluarkan parang yang dibawanya dan menyerang korban. Pelaku pun menghindar dari bacokan itu.
“Korban langsung menusuk parang tersebut ke arah perut pelaku. AS langsung menangkap tangan korban yang memegang parang. Pelaku langsung mengarahkan parang tersebut ke arah pinggang sebelah kiri korban hingga parang tersebut menusuk pinggang korban,” kata Bachtiar.
Pelaku pun menarik parang yang tertancap di pinggang korban dengan tujuan untuk menusuk lagi, namun korban melakukan perlawanan. Kemudian terjadi kembali duel di lantai pondok tersebut. Terakhir perkelahian korban berada di posisi bawah.
“Karena korban masih melakukan perlawanan, pelaku kembali menusukan parang ke arah kening bagian tengah korban dan pada saat itu korban tewas,” ucapnya.
Setelah tewas, AS membawa jenazah korban dan membuangnya di kolam yang tidak jauh dari pondok tersebut. Setelah itu AS membersihkan darah yang berceceran di lantai. Sementara sepeda motor korban disembunyikan untuk menghilangkan jejak. Kasus ini mulai terkuak setelah pada 20 Juli warga menemukkan mayat korban di kolam.
“Motif pembunuhan, pelaku sakit hati karena korban datang ke rumahnya sambil mengatakan kau jangan sok hebat di kampung orang. Kata-kata itu membuat pelaku tersinggung dan sakit hati kepada korban,” ucapnya.