News24xx.com – Polisi menangkap seorang pemimpin serikat pekerja Sri Lanka yang diduga mengambil dua bendera resmi dari Istana Presiden.
Pria itu mengambil dua bendera dari kediaman eks Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dan menggunakannya sebagai seprai dan sarung.
Pria itu ditangkap pada Jumat malam setelah sebuah unggahan di media sosial menunjukkan dia menggunakan salah satu bendera resmi kepresidenan sebagai seprai dan yang lainnya sebagai sarung.
“Kami mengidentifikasi dia dari video yang direkam dan diposting oleh putranya,” kata seorang petugas yang menolak menyebutkan namanya sebagaimana dilansir dari CNA pada Minggu, 31 Juli 2022.
“Dia mengatakan kepada penyelidik bahwa dia membakar satu bendera dan kami telah menemukan yang dia gunakan sebagai sarung.”
Pria itu ditahan selama dua minggu sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut, tambah petugas itu.
Sri Lanka terjebak dalam krisis keuangan yang parah. Hal ini memicu kemarahan rakyat yang menuntut presiden saat itu, Gotabaya Rajapaksa mundur dari jabatannya.
Rajapaksa dituduh oleh rakyatnya salah mengelola keuangan negara sehingga menyebabkan kemarahan publik selama berbulan-bulan sebelum demonstrasi massal.
Segera setelah pengunjuk rasa menyerbu Istana Kepresidenan, ada posting media sosial dari mereka bermain-main di kolam renang presiden dan memantul di tempat tidur bertiang empat di dalam kompleks yang luas.
Kompleks Temple Trees di dekatnya, kediaman resmi perdana menteri, juga diserbu pada hari yang sama dan pengunjuk rasa telah memindahkan televisi dan barang berharga lainnya.
Polisi mengatakan inventarisasi sedang dilakukan di gedung-gedung era kolonial yang merupakan gudang seni dan barang antik yang berharga. Para pengunjuk rasa juga menyerahkan kepada pihak berwenang sekitar 17,5 juta rupee (US$ 46.000) dalam bentuk uang kertas yang telah ditemukan di salah satu kamar istana kepresidenan.
Penerus Rajapaksa, Ranil Wickremesinghe, telah bersumpah akan memberikan garis keras pada “pembuat masalah” dan polisi telah menangkap beberapa pemimpin protes dalam beberapa hari terakhir.
Militer pekan lalu menghancurkan sebuah kamp protes di luar kantor presiden yang telah berkampanye untuk penggulingan Rajapaksa.
Langkah ini menuai kecaman internasional yang menuduh pasukan menggunakan kekuatan berlebihan pada demonstran yang tidak bersenjata.