News24xx.com – Perusahaan energi Rusia, Gazprom, pada Sabtu, 30 Juli 2022, menangguhkan pasokan gas ke Latvia.
Adapun langkah ini menyusul ketegangan antara Moskow dan Barat atas konflik di Ukraina dan sanksi Eropa serta AS terhadap Rusia.
“Hari ini, Gazprom menangguhkan pasokan gasnya ke Latvia karena melanggar ketentuan pembelian,” kata perusahaan itu di Telegram sebagaimana dilansir dari France24 pada Minggu, 31 Juli 2022.
Pengumuman itu muncul sehari setelah Moskow dan Kyiv saling menuduh membom penjara yang menahan tawanan perang Ukraina di wilayah yang dikuasai Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan lebih dari 50 orang tewas dan menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang.
Gazprom secara drastis memotong pengiriman gas ke Eropa melalui pipa Nord Stream pada hari Rabu menjadi sekitar 20 persen dari kapasitasnya.
Perusahaan milik negara Rusia itu sebelumnya mengumumkan akan menghentikan pasokan hingga 33 juta meter kubik per hari — setengah dari jumlah yang telah dikirimkan sejak layanan dilanjutkan pekan lalu setelah 10 hari pekerjaan pemeliharaan.
Gazprom mengutip penghentian pengoperasian salah satu dari dua turbin yang beroperasi terakhir untuk pipa karena “kondisi teknis mesin”.
Namun, negara-negara Uni Eropa menuduh Rusia memeras mereka dengan menghalangi pasokan gas sebagai pembalasan atas sanksi Barat terhadap invasi Moskow di Ukraina.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyalahkan sanksi Uni Eropa atas terbatasnya pasokan.
“Kapasitas pemompaan teknis turun, lebih dibatasi. Mengapa? Karena proses pemeliharaan perangkat teknis dipersulit oleh sanksi yang diadopsi oleh Eropa,” kata Peskov.
“Gazprom tetap menjamin kewajibannya, tetapi tidak dapat menjamin pemompaan gas jika perangkat yang diimpor tidak dapat dipertahankan karena sanksi Eropa,” katanya.
Uni Eropa pekan ini menyetujui rencana untuk mengurangi konsumsi gas Rusia sebagai solidaritas dengan Jerman, setelah pasokan gas dari Gazprom melalui pipa Nord Stream 1 berkurang.